Terkini Nasional
Kata Budi Gunadi soal Bantuan Ekonomi Covid-19: Tanpa Membereskan Kesehatan, Kita Hanya Mengganjal
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait kebijakan-kebijakan dari pemerintah berupa bantuan sosial atau ekonomi
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait kebijakan-kebijakan dari pemerintah berupa bantuan sosial atau ekonomi.
Dilansir TribunWow.com, Budi Gunandi mengakui bahwa yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi di tengah krisis, yang utama tentunya adalah membereskan masalah kesehatan.
Menurutnya, berapa berasan bantuan yang diberikan kepada masyarakat tidak akan bisa berbuat banyak dalam pemulihan ekonomi negara, termasuk Indonesia.

• Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Pengetesan Ini Bukan sebagai Kelinci Percobaan
"Oleh karena itu obatnya, resepnya harus memang meng-address isu kesehatan," ujar Budi Gunadi dalam acara Mata Najwa, Rabu (12/8/2020).
Dikatakannya, tugas yang harus dilakukan dan diselesaikan oleh pemerintah pastinya adalah sektor kesehatan yang menjadi prioritas, yaitu bagaimana bisa menjamin warganya merasa aman.
Dengan begitu, Budi Gunadi menilai dengan sendirinya perekonomian akan tumbuh secara perlahan.
Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka bantuan apapun yang diberikan oleh pemerintah dirasa akan sia-sia.
Dirinya menyebutnya hanya sebagai ganjalan.
"Selama rakyat Indonesia golongan menengah dan golongan atas masih memiliki rasa takut, belum bangkit rasa amannya, roda ekonomi tidak bisa berputar," katanya.
"Diganti apapun dengan contact digital feature belum cukup, akibatnya itu yang disadari oleh Bapak Presiden, beliau selalu bilang prioritas utama di kesehatan."
"Tanpa kita membereskan kesehatan, kita tuh hanya ganjal, selama rasa aman dari rakyat belum pulih, kita ganjal, supaya rakyat tidak menderita," jelas Budi Gunadi.
• Haris Azhar Pertanyakan Larinya Anggaran Covid-19, Singgung Subsidi 600 Ribu dan Proyek Mandalika
Maka dari itu, dirinya menekankan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan bidang kesehatan tersebut supaya segera menyelesaikan persoalannya.
Setelah itu barulah roda ekonomi akan kembali bergerak.
"Tetapi kalau tidak pulih-pulih, roda ekonomi tidak berputar kita akan terus harus masukkan ratusan triliun," terangnya.
Itu sebabnya fokus untuk membangkitkan rasa aman, disiplin kesehatan protokol yang baru itu harus," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 8.45
Pandu Riono Sebut Indonesia Gagal Tangani Covid-19
Ahli Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono buka suara terkait penanganan pandemi Virus Corona (Covid-19) di Tanah Air.
Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sudah gagal dalam mengatasi penyebaran Covid-19.
Hal itu disampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (12/8/2020).

Menurut Pandu Riono, penanganan ataupun pengendalian Covid-19 di Indonesia sangat jauh dari kata berhasil.
Bahkan dikatakannya, akibatnya Indonesia saat ini menjadi negara dengan tingkat keamanan akibat Covid-19 berada di peringkat ketiga dari bawah.
"Padahal Indonesia nomor tiga terbawah dengan negara yang aman. Artinya kita masih belum berhasil mengendalikan pandemi," ujar Pandu Riono.
• Singgung Tingginya Kasus Covid-19 pada Anak, Kak Seto: Sementara yang Terbaik Belajar di Rumah
Dirinya lantas mempertanyakan munculnya isu-isu gelombang kedua.
Karena menurutnya, penyebaran Covid-19 di Indonesia belum juga menunjukkan penurunan pada gelombang pertama, dan sebaliknya masih terus mengalami peningkatan.
Dirinya menambahkan bahwa kasus Virus Corona di Tanah Air masih akan panjang dan tidak tahu kapan akan mencapai puncak.
"Yang dilemparkan isu hati-hati dengan gelombang kedua, padahal gelombang pertama saja belum selesai," kata Pandu Riono.
"Kita masih terus naik, saya sering bilang kalau ditanya kapan puncaknya, saya sudah tidak tahu lagi kapan puncaknya," jelasnya.
"Karena akan terus naik kita, mungkin sampai tahun depan pun kita akan masih mendaki," imbuhnya.
Pandu Riono kemudian menyimpulkan bahwa penanganan Virus Corona di Indonesia gagal.
Menurutnya, dasar kegagalan penanganan Covid-19 adalah lantaran tidak adanya keseriusan yang ditunjukkan oleh pemerintah, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri.
Dirinya menyoroti sikap pemerintah yang justru menyerahkan persoalan tersebut kepada komite atau satgas.
• Di ILC, Ridwan Kamil Bantah Jadi Relawan Kelinci Percobaan Vaksin Corona: Semata-mata Gestur
"Artinya kita gagal menangani pandemi, kenapa kita enggak bisa berhasil seperti Thailand, Vietnam, seperti banyak negara lain, karena kita enggak serius," ungkapnya.
"Kenapa kita enggak serius, karena tidak direspon sebagai suatu negara. Negara itu adalah Presiden dan Menteri. Pak Jokowi harus memimpin langsung," tegasnya.
"Orang sudah bilang 'Pak Jokowi mimpin langsung kok', tapi kemudian apa didelegasikan ke komite, didelegasikan ke satgas," kata Pandu Riono.
Kondisi tersebut membuat penanganan Covid-19 menjadi tidak maksimal lantaran tidak adanya organisasi yang jelas.
Terlebih peran dari komite maupun satgas tidak mempunyai kewenangan penuh dalam sebuah negara, apalagi berkaitan dengan anggaran.
Sedangkan seperti yang diketahui, anggaran untuk penanganan Covid-19 dipegang oleh para kementerian.
"Bagaimana bisa melaksanakan aturan-aturan, bagaimana bisa menerapkan anggaran," terang Pandu Riono.
"Satgas itu cuman bisa bikin surat edaran, buat imbauan, tidak punya kekuatan apa-apa. Yang mempunyai kekuatan itu kementerian-kementerian."
"Dengan demikian dikoordinasikan, jadi Indonesia itu sering kali dikatakan kita akan gagal, sebagai negara yang gagal karena responnya tidak terkoordinasi," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit awal:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)