Breaking News:

Cerita Selebriti

Peringati 100 Hari Meninggalnya Didi Kempot, sang Putra akan Rilis Lagu: Disiarkan Live di Suriname

Putra almarhum musisi Didi Kempot, Staso Prasetyo mempromosikan lagu terbarunya.

Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Claudia Noventa
Tribunnews.com/Husein Sanusi
100 Hari Meninggalnya Didi Kempot 

Sebagai anggota, ia dan rekan-rekannya mengaku terkadang merasa lelah dengan jadwal yang padat.

Namun, sosok Didi Kempot di umurnya yang senior justru sama sekali sebaliknya.

 Video Prabowo Subianto Nyanyi Tembang Sewu Kuto Milik Didi Kempot, Minta Dibuatkan Contekan Lirik

Obat lelah Didi Kemopt hanyalah bersenda gurau dan tidur yang cukup untuk kembali bisa segar.

Hal itulah yang mebuat Dory dan rekan-rekannya sangat terinspirasi oleh spirit sang maestro.

"Mungkin teman-teman hanya bisa membayangkan, tapi kalau saya, saya merasakan betul tiap hari Mas Didi tiap konser, dan kita pak yang mengikuti konser beliau saja nuwun sewu, kita kadang capek pak. Luar biasa, tapi Mas Didi sama sekali," tutur Dory.

"Obatnya mas Didi itu cuma satu, gouyon sama teman-teman, tidur secukupnya, bangun, lalu segar kembali, seperti itu," imbuhnya.

"Dan semangatnya beliau itu yang membuat kita seperti saya anak-anak muda yang lain itu merasa terinspirasi."

"Bawasannya usia itu tidak menjadi batasan untuk berkarya," tambahnya.

Ganjar pun lalu meminta Dory untuk menyanyikan sepenggal lagu karya Didi Kempot.

Dory awalnya menawari sang Gubernur untuk memilih lagu.

Namun, Ganjar manut kepada Dory dan meminta lagu yang menurutnya paling populer.

"Mantep Mas, tapi kita akhiri obrolan kita kira-kira Anda pengin nyanyikan lagu Mas Didi apa, sepenggal aja," minta Ganjar.

"Mungkin lagu, panjenengan nyuwun lagu ingkang napa pak? (Anda minta lagu yang apa pak)," tanya Dory.

"Wis sak karepmu, aku melu wae sing paling populer wae (terserah kamu, saya manut yang paling populer saja)," ucap Ganjar dalam bahasa Jawa.

Dory pun mennyanyikan sepenggal lirik lagu berjudul Tatu (Luka) karya sang mestro campur sari.

Dengan penuh emosional, ia mengatakan bahwa lagu tersebut sangat mengena dan ambyar.

"Opo aku salah yen aku crito opo anane,
Wong sing ning sandingmu ben melu krungu piye tenane."

"Wah lara niku pak, ambyar. (sakit itu pak, ambyar)" kata Dory.

(TribunWow.com/Khistian/Rilo)

 
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Didi KempotSurinameLagu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved