Virus Corona
Kisah Ayah dan Anak yang Berprofesi sebagai Dokter di Solo Positif Covid-19, Ayah Akhirnya Tiada
Seorang tenaga kesehatan harus merelakan salah seorang orangtuanya meninggal lantaran terinfeksi Covid-19.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Seorang tenaga kesehatan harus merelakan salah seorang orangtuanya meninggal lantaran terinfeksi Covid-19.
Itu dirasakannya ketika ia tengah fokus berjibaku menangani pasien saat fase awal pandemi Corona menyerang Indonesia.
Ditambah lagi, ia juga dinyatakan positif Covid-19 selang beberapa minggu pasca orang tuanya meninggal dunia.

Dialah, dr Sandi Nugraha, seorang tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Dr Moewardi Solo.
Ayahnya, dr Wahyu Hidayat, seorang dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) sempat menunjukkan gejala Covid-19.
Deman, gangguan pernapasan, dan diare menjadi gejala yang dirasakan ayah Sandi itu.
• Di ILC, Pandu Riono sampai Tak Berani Sebutkan Puncak Pandemi Corona: Saya Tidak Tahu Lagi
"Ayah saya sakit kira-kira akhir bulan Maret 2020 dan terinfeksi mulai tanggal 1 April 2020," kata Sandi kepada TribunSolo.com, Selasa (11/8/2020).
"Kemudian ayah saya dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19," tambahnya.
Wahyu, lanjut Sandi, sempat menggunakan ventilator untuk membantunya bernapas selama dirawat di rumah sakit.
"Akhirnya tidak kuat dengan berbagai macam komplikasinya, sebelum akhirnya meninggal dunia 5 April 2020," tuturnya.
Sandi sempat bertolak ke rumah duka meski dirinya tidak bisa memandikan maupun ikut dalam pemakaman.
"Kemudian saya kembali ke Solo, menjalani skrinning dan belum sempat menerima pasien," jelas Sandi.
Sandi kemudian baru tahu hasil skrinningnya keluar sekira Mei 2020 dan dinyatakan positif Covid-19.
Ia tidak bisa memastikan secara pasti kapan dirinya terinfeksi virus Corona.
Orang-orang yang pernah kontak dekat dengan Sandi di-tracing, tak terkecuali keluarganya.
• Sebut Ada Klaim Orang Tidak Jelas terkait Corona, Anies Baswedan: Kami Tak Mau Bereksperimen