Virus Corona
Sebut Ada Klaim Orang Tidak Jelas terkait Corona, Anies Baswedan: Kami Tak Mau Bereksperimen
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pihaknya tetap mengacu kepada pakar kesehatan terkait kebijakan menangani pandemi Virus Corona (Covid-1
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pihaknya tetap mengacu kepada pakar kesehatan terkait kebijakan menangani pandemi Virus Corona (Covid-19).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (11/8/2020).
Anies mengaku Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berkonsultasi dengan pakar epidemiologi dan bidang kesehatan terkait.

• Singgung Tingginya Kasus Covid-19 pada Anak, Kak Seto: Sementara yang Terbaik Belajar di Rumah
Hal itu ia singgung terkait negara-negara yang sudah berhasil menekan pertumbuhan kasus baru.
"Dari awal kita lihat praktek-praktek dunia yang berhasil mengendalikan ini," kata Anies Baswedan.
"Mereka mendengarkan kata-kata dan nasihat pakar kesehatan dan pakar epidemiologi," ungkapnya.
Menurut Anies, penting untuk mengutamakan pendapat ahli kesehatan.
Ia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta kerap berkonsultasi dengan sejumlah pakar kesehatan yang turut hadir dalam tayangan tersebut.
"Rujukan utama pemerintah dalam menangani adalah mendengar kata mereka," papar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
"Hadir di sini ada dr Pandu Riono, dr Erlina Burhan, Prof Amin Soebandrio. Saya banyak membaca dari dr Andani Eka Putra," lanjutnya.
"Ini pakar-pakar yang harus kita dengarkan pendapatnya," papar Anies.

• Kata Satgas Covid-19 soal WHO yang Sebut Pandemi Virus Corona akan Berlangsung Lama: Terlalu Jauh
Ia menyinggung adanya klaim yang tidak dapat dipercaya kebenarannya terkait Virus Corona.
Diketahui baru-baru ini ada klaim dari Hadi Pranoto yang mengaku telah menemukan obat herbal untuk pasien Covid-19.
Klaim tersebut menjadi viral dan berujung pada laporan polisi karena dianggap berpotensi mengandung kabar bohong.
"Kami di Jakarta tidak mau bereksperimen dengan mendengarkan klaim dari orang yang tidak punya kredensial jelas di dunia medis atau dunia kesehatan masyarakat," kata Anies.