Terkini Nasional
Direktur LBME Ungkap Problem Selanjutnya setelah Vaksin Covid-19 Ditemukan dan Siap Divaksinasi
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eljkman, Prof. Amin Soebandrio menungkapkan problem selanjutnya yang akan dihadapi setelah ditemukannya vaksin Covi
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Amin Soebandrio menungkapkan problem selanjutnya yang akan dihadapi setelah ditemukannya vaksin Covid-19.
Seperti yang diketahui, saat ini pemerintah melalui anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bio Farma sedang melakukan pengembangan vaksin Covid-19 yang sudah masuk dalam tahap uji klinis fase ketiga.
Dilansir TribunWow.com dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (11/8/2020), Amin Soebandrio mengatakan bahwa produksi vaksin Covid-19 tidak lantas bisa langsung banyak.

• Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Pengetesan Ini Bukan sebagai Kelinci Percobaan
Hal itu mengingat adanya keterbatasan dari kapasitas produksi vaksin itu sendiri.
Terlebih dalam proses vaksinasi nantinya setiap orang akan dilakukan sebanyak dua kali.
Ditambah lagi Indonesia diketahui mempunyai jumlah penduduk yang tidak sedikit, yakni hampir 300 juta jiwa.
"Yang kita ingat yang divaksinasi mungkin hanya sekitar 70 persen yang lainnya barangkali belum kebagian, bagus kalau semuanya bisa divaksinasi," ujar Amin Soebandrio.
Kondisi tersebut menurut Amin Soebandrio akan menjadi problem selanjutnya, berkaitan dengan prioritas siapa yang akan mendapatkan vaksinasi.
Menurutnya, untuk hal tersebut diakui memang belum dibicarakan.
Apakah yang menjadi prioritas nantinya adalah para petugas kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ataupun pejabat pemerintah yang mengurusi pemerintahan.
Dirinya menambahkan bahwa hal itu akan ditentukan oleh Kementerian Kesehatan.
• Di ILC, Pandu Riono Sebut Indonesia Gagal Tangani Covid-19: Pak Jokowi Harus Memimpin Langsung
"Kita belum sampai diskusi nanti mungkin kalau vaksinnya ada siapa duluan yang akan divaksinasi, Pak Karni dulu atau saya dulu," ungkapnya.
"Petugas kesehatan dulu, petugas keamanan dulu, pejabat pemerintah dulu, atau mereka yang memiliki risiko paling berat atau mereka yang sudah artinya dalam kondisi klinis parah," kata Amin Soebandrio.
"Itu belum ditentukan, itu akan ditentukan oleh Kementerian Kesehatan," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-13.45: