Terkini Daerah
Penjelasan BMKG soal Fenomena Awan Gelombang Tsunami di Langit Meulaboh: Murni Kejadian Alam
Video yang memperlihatkan fenomena awan mirip gelombang tsunami di langit Meulaboh, Aceh Barat viral di media sosial. Ini penjelasan BMKG.
Penulis: Vintoko
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Video yang memperlihatkan fenomena awan mirip gelombang tsunami di langit Meulaboh, Aceh Barat pada Senin (10/8/2020) viral di media sosial.
Dikutip TribunWow.com dari tayangan YouTube KompasTV, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Meulaboh mengatakan fenomena itu dikenal sebagai awan Arcus atau sering disebut awan tsunami.
Petugas BMKG Meulaboh Nagan Raya, Reski Prestia Tiwi menjelaskan fenomena awan arcus terbentuk karena ada masa udara yang naik hangat diatas sehingga berbentuk bergumpalan dan dengan cepat bergerak.
"Sebenarnya ada 2 jenis arcus, arcus yang pertama itu gulung-gulung dan berlandasan, nah kebetulan yang terjadi di Meulaboh tadi pagi itu bergelombang seperti gelombang laut," kata Reski.

• Fenomena Penampakan Awan bak Tsunami di Meulaboh, Warga Panik Ingat Kejadian 2004 Silam
Reski menambahkan awan Arcus ternyata memiliki dampak yang berbahaya.
Dampak awan Arcus, kata Reski, seperti angin kencang, hujan lebat, hingga petir.
"Dampaknya dari awan ini adalah angin kencang, hujan lebat, hujan disertai petir atau kilat," ujar Reski.
Reski lantas meminta agar masyarakat tidak panik atau termakan isu hoaks yang menghubungkan awan dengan kejadian akan datang.
Dijelaskannya, terjadinya awan Arcus murni karena kejadian alam.
"Saya juga meminta kepada masyarakat khususnya, jangan termakan oleh isu-isu hoaks atau berita-berita yang tidak benar, soalnya awan ini tidak ada hubungannya dengan kejadian yang akan datang seperti itu, ini murni dari kejadian alam itu sendiri," beber dia.
Lihat videonya:
Penjelasan Lengkap Awan Arcus atau Awan Tsunami
Sementara itu dilansir Kompas.com, Kasi Data BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda, Zakaria mengatakan awan tsunami adalah fenomena yang langka.
Ia menyebutkan, awan tsunami adalah bagian dari awan kumulonimbus yang bisa memicu angin kencang hinga hujan es.