Terkini Daerah
Ingin Lepas Rindu 7 Bulan Tak Temui Anak, Pasutri Asal Tegal Justru Tewas di Kecelakaan Tol Cipali
Total 8 orang tewas akibat kecelakaan maut yang terjadi antara minibus travel dan mobil Toyota Rush di Tol Cipali.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Padahal anak saya masih sempat telepon sekitar jam 24.00 WIB. Dia terakhir pulang sekitar 7 bulan yang lalu," jelas Roinah.
Selain pulang untuk melepas rindu kepada anaknya, korban juga berencana ingin mengkhitankan anak mereka.
"Rencananya setelah mendapat hari yang bagus untuk anaknya sunat, mereka akan kembali lagi ke Jakarta," ungkap Roinah.
"Nah nanti sebulan di Jakarta, mereka pulang lagi ke rumah untuk melaksnakan hajatan sunat anaknya."
"Rencana dilangsungkan September atau awal bulan Oktober 2020," tandasnya.
• 8 Penumpang Mobil Travel Tewas Akibat Kecelakaan Adu Banteng di Tol Cipali, Sopir Diduga Ugal-ugalan
Sopir Oleng Masuk Jalur Lawan Arah
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tak terhindarkan ketika sebuah minibus Isuzu Elf oleng ke kanan dan memasuki jalur yang berlawanan arah.
Mobil travel berpelat nomor D 7013 AN itu menghantam bagian depan mobil Toyota Rush yang melaju dari arah berlawanan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (10/8/2020).
Sementara ini polisi menyimpulkan dua dugaan sementara penyebab terjadinya kecelakaan yang merenggut delapan korban jiwa itu.
• 8 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Tol Cipali, Dipicu Minibus Oleng Masuk ke Jalur Lawan Arah
Dikutip dari TribunCirebon.com, Senin (10/8/2020), diketahui minibus travel tersebut mengangkut 16 penumpang sedangkan Toyota Rush membawa delapan penumpang.
Delapan orang yang tewas akibat kecelakaan itu seluruhnya berasal dari penumpang minibus travel.
Sedangkan penumpang mobil Toyota Rush berpelat nomor B 2918 PKL itu berhasil selamat namun tetap mengalami luka-luka.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi sementara ini menyimpulkan dua dugaan penyebab terjadinya kecelakaan di Kilometer 184 Tol Cipali itu.
Kemungkinan pertama adalah sopir Isuzu Elf yang mengantuk kehilangan konsentrasi sehingga mulai oleng ke arah kanan hingga akhirnya memasuki jalur lawan arah.
Sedangkan kemungkinan kedua adalah sopir Isuzu Elf tersebut membawa mobil secara ugal-ugalan dengan kecepatan tinggi yang melebihi batas maksimum.
"Kendaraannya tidak terkendali, jadi dua kemungkinan itu dugaan sementaranya," kata Rudy Sufahriadi saat ditemui di RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Senin (10/8/2020).