Breaking News:

Terkini Daerah

Bukti dan Visum yang Dikumpulkan Korban Pemerkosaan di Bintaro Dirasa Kurang, Polisi: Belum Cukup

AKP Muharram Wibisono menyebutkan alasan bukti-bukti yang dikumpulkan korban pemerkosaan di Bintaro kurang kuat untuk menentukan identitas pelaku.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Instagram via Kompas.com
Pelaku pemerkosaan di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan tertangkap kamera usai menyetubuhi dan menganiaya seorang perempuan berinisial AF pada 13 Agustus 2019. Korban menuturkan pelaku menerobos masuk ke dalam rumah saat dirinya sedang terlelap. 

Selain itu Imam mengatakan pihaknya perlu melakukan penyelidikan lebih dalam hingga akhirnya menemukan pelaku.

viral di media sosial kasus pemerkosaan yang dialami perempuan berinisial AF di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
viral di media sosial kasus pemerkosaan yang dialami perempuan berinisial AF di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. (Instagram AF dan BBC)

"Siapa pelaku inilah rentang waktu yang kita butuhkan kita melakukan analisa kemudian juga beberapa informasi di lapangan," katanya.

Saat ditanya lagi mengapa polisi membutuhkan waktu setahun sedangkan korban sempat memamerkan rekaman CCTV di media sosialnya, Imam menegaskan lagi bahwa korban tidak mengenal korban.

Selain itu tak ada pula saksi yang melihat pasca kejadian itu.

 Sempat Kesulitan Tangkap Terduga Perkosaan di Bintaro, Polisi: Ternyata Disembunyikan Keluarga

"Ini yang perlu saya jelaskan awalnya korban tidak mengetahui dan tidak mengenal pelaku."

"Saksi dari perkara ini tidak ada yang mengetahui pasca kejadian itu secara detail," kata Imam.

Imam mengakui baru bisa mengidentifikasi pelaku dari sejumlah pesan pelaku kepada korban.

Diketahui pelaku sempat meneror korban dengan akun-akun palsu yang berbeda.

"Dan kami membantu mengidentifikasi pelaku sehingga kami penyidik membutuhkan waktu untuk mengungkap perkara ini."

"Kemudian kami juga melakukan analisa di lapangan dan terakhir kita juga melacak pelaku dengan menggunakan analisa media sosial berupa Dirrect Messengger yang dikirimkan oleh pelaku," jelas Imam.

Imam mengatakan, dengan adanya jejak digital itu barulah polisi lebih mudah menemukan pelaku.

"Sehingga identitas pelaku dengan mudah kita ketahui dan kita melakukan penangkapan."

"Betul karena case ini partisipasi yang memberikan keterangan siapa pelaku kita butuh waktu yang lumayan lama," sambungnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Gipty)

Tags:
PemerkosaanBintaroHasil VisumTangerang Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved