Breaking News:

Ledakan di Beirut

Cerita Keluarga Korban Tewas akibat Ledakan di Beirut: Dia Dikhianati, Mereka Membunuhnya

Bagi keluarga Sahar Fares, ini sudah hampir seminggu mereka kehilangannya setelah ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, Lebanon.

AFP
Penampakan kota setelah ledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). 

Di pelabuhan, di mana 2.750 ton amonium tersimpan dan diyakini sebagai penyebab utama insiden, pencarian para korban masih terus dilakukan.

Sebabnya, kebanyakan anggota tim Sahar Fares masih belum ditemukan, begitu juga dengan korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan.

Anjing pelacak dari tim internasional dikerahkan untuk melacak mereka yang masih tertimbun. Meski harapan akan korban selamat begitu kecil.

Diyakini 160 orang tewas dengan 6.000 lainnya terluka dalam ledakan di pelabuhan Beirut, dengan 45 di antaranya merupakan warga Suriah.

Protes pun muncul sebagai bentuk kemarahan atas pemerintah yang dinilai penuh korupsi dan tidak becus, dengan berbagai yelyel diteriakkan.

Total, dua menteri di kabinet Perdana Menteri Hassan Diab mengundurkan diri, dengan yang terbaru adalah Menteri Lingkungan Kattar Demianos. (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Saya Membesarkannya Selama 26 Tahun Hanya untuk Pergi dalam Semalam""

Sumber: Kompas.com
Tags:
BeirutLedakan di BeirutLebanonTewas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved