Breaking News:

Terkini Nasional

Kabar Gembira dari Nadiem Makarim di Mata Najwa: Dana BOS Bisa Digunakan Beli Pulsa Guru dan Murid

Kabar gembira datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim saat hadir di acara Mata Najwa pada Rabu (5/8/2020).

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Channel YouTube Najwa Shihab
Kabar gembira datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim saat hadir di acara Mata Najwa pada Rabu (5/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Kabar gembira datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim saat hadir di acara Mata Najwa pada Rabu (5/8/2020).

Sebagaimana diketahui banyak permasalahan muncul terkait pembelajaran secara online akibat pandemi Covid-19. 

Satu di antaranya keterbatasan dana dari guru maupun murid untuk membeli pulsa kebutuhan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memberikan sambutan dalam konferensi pers kerja sama antara Netflix dan Kemendikbud di gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memberikan sambutan dalam konferensi pers kerja sama antara Netflix dan Kemendikbud di gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (9/1/2020). (KOMPAS.com/Wahyunanda Kusuma P)

Disinggung soal Ambisi Maju Capres 2024, Erick Thohir pada Najwa Shihab: Presiden Pasti Orang Jawa

Nadiem Makarim mengatakan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat digunakan sekolah untuk membeli pulsa.

Pulsa itu dapat digunakan dalam kebutuhan PJJ.

"Jadi yang pertama kita lakukan adalah Dana BOS yang dikirim Pemerintah Pusat ke masing-masing rekening sekolah untuk pertama kalinya dibebaskan untuk memberikan fleksibilitas khususnya untuk PJJ," jelas Nadiem.

Dana pulsa PJJ itu bukan hanya untuk guru melainkan murid sekaligus orangtuanya.

"Jadi boleh tanpa batas digunakan alat untuk TIK dan pulsanya bukan hanya pulsa guru, pulsa guru, pulsa murid artinya pulsa orangtua," lanjutnya.

Nadiem Makarim Harap Muhammadiyah, NU, dan PGRI Kembali Bantu POP: Saya Memohon Maaf

Lalu ia menekankan lagi bahwa Dana BOS juga bisa digunakan untuk membeli apapun yang berkaitan dengan PJJ, termasuk tablet hingga laptop.

"Jadi ini mohon ditekankan lagi karena banyak orang tak tahu. Semua dana BOS diberikan kewenangan untuk kepala sekolah menggunakan anggarannya untuk pulsa, untuk muridnya untuk peralatan TIK, dibutuhkan tablet, laptop," jelas dia.

Lihat videonya mulai menit ke-3:50:

Pengamat Politik Soroti Kinerja Nadiem Makarim: Maaf, Ekspektasi Kita Dulu Tinggi

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengkritik kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim di Kabinet Indonesia Maju.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat diundang dalam acara Dua Arah di Kompas TV, Senin (6/7/2020).

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka opsi akan merombak kabinet (reshuffle) jika dinilai tidak mampu menangani pandemi Virus Corona (Covid-19).

Pengamat politik Ujang Komarudin berkomentar tentang isu reshuffle kabinet, dalam acara Dua Arah, Senin (6/7/2020).
Pengamat politik Ujang Komarudin berkomentar tentang isu reshuffle kabinet, dalam acara Dua Arah, Senin (6/7/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

 Erick Thohir dan Retno Marsudi Diprediksi Tak Direshuffle Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo Subianto?

Menanggapi isu tersebut, Ujang menilai kinerja Nadiem Makarim juga perlu disorot.

Awalnya, ia menyinggung tradisi pemilihan posisi mendikbud yang umumnya berlatar belakang Muhammadiyah.

"Kita ini punya kebiasaan yang tidak tertulis dulu. Misalkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari Muhammadiyah," ungkit Ujang Komarudin.

Selain itu, posisi Menteri Agama juga diisi Fahrul Razi yang berlatar belakang sebagai tentara.

Menurut Ujang, umumnya posisi itu diisi oleh tokoh dari latar belakang Nahdlatul Utama (NU).

"Lalu Menteri Agama juga dari Nahdlatul Ulama. Ini marah ketika misalkan Menteri Agamanya kemarin dari tentara," papar Ujang.

"Teman-teman dari NU marah," ungkapnya.

Ujang menyebutkan pemilihan tokoh tersebut kemudian menuai protes.

"Juga ketika Menteri Pendidikannya dari yang lain," jelas Ujang.

Ia kemudian mengkritisi kinerja Nadiem Makarim selama berada di Kabinet Indonesia Maju.

 Nadiem Makaraim akan Ambil Langkah Atasi Polemik PPDB Jakarta: Saya Berempati pada Orangtua Murid

Ujang menyebutkan awalnya ekspektasi publik terhadap sosok Nadiem sangat tinggi.

Hal itu disebabkan Nadiem Makarim dikenal sebagai pengusaha muda dan pendiri perusahaan rintisan Gojek sebelum ditunjuk sebagai mendikbud.

"Nadiem itu, mohon maaf, ekspektasi kita dulu tinggi terhadap dia," komentar Ujang.

"Sama, kita juga milenial," tambahnya.

Ujang menilai penempatan Nadiem Makarim sebagai menteri tidak tepat meskipun memiliki sederet prestasi dan kesuksesan.

Ia bahkan menyebut penempatan Nadiem sebagai masalah.

"Tapi ketika menjabat di situ, orang pintar ketika ditempatkan bukan di tempatnya, jadi masalah," kata Ujang.

Menurut Ujang, protes tersebut banyak disampaikan rekan-rekan akademisinya.

"Ini banyak protes. Saya ditelepon banyak rektor, saya dibilang, 'Pak Ujang tolong mengkritisi secara objektif tentang kepemimpinan Pak Nadiem'," jelas pengamat politik tersebut.

Ujang menilai posisi mendikbud sangat penting mengingat kaitannya dengan masa depan anak bangsa.

"Kenapa ini penting? Demi kepentingan bangsa dan negara," tegas Ujang.

 Beredar Kabar Reshuffle Kabinet Jokowi: Menkes, Mendikbud, dan Menparekraf Digantikan

Lihat videonya mulai menit 43:00

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta Winasis)

Tags:
Nadiem MakarimMata NajwaDana BOS
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved