Terkini Nasional
Babak Baru Djoko Tjandra, Johnson Panjaitan Soroti 'Kuasa' Pengacara: Bisa Jadi Sarang Penyamun
Aktivis HAM Johnson Panjaitan meminta publik mengawasi peran pengacara dalam kasus Djoko Tjandra.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Aktivis HAM Johnson Panjaitan meminta publik mengawasi peran pengacara dalam kasus Djoko Tjandra.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (4/8/2020).
Johnson menilai saat ini publik tinggal menunggu pidana Djoko Tjandra.

• Boyamin Saiman Keceplosan Sebut Nama saat Bahas Djoko Tjandra di ILC, Karni Ilyas: Enggak Apa-apa
Sementara itu, ia mengungkit kiprah pengacara sebagai babak baru dalam kasus tersebut.
"Judul hari ini jangan pakai kata pelarian Pak Karni, kalau pelarian memang sudah selesai, tinggal dieksekusi," kata Johnson Panjaitan.
"Permainan Djoko Tjandra episode baru," ungkapnya.
Johnson Panjaitan menyoroti peran pengacara Djoko Tjandra sebelumnya, Anita Kolopaking, yang menjadi tersangka surat jalan palsu yang membantu meloloskan kliennya.
Setelah Anita dinyatakan sebagai tersangka, Otto Hasibuan mengambil alih peran pengacara Djoko Tjandra.
"Minimal pengacaranya sekarang bermanuver, pengacaranya yang baru," ungkit penasihat Indonesian Police Watch (IPW) ini.
Ia menyebut Anita Kolopaking pintar berkelit saat ditetapkan sebagai tersangka dengan berlindung di bawah Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Pengacaranya yang lama saya tinggal tunggu kapan dia ditangkap karena jago sekali dia dengan alasan LPSK, dia enggak datang," papar Johnson.
Johnson menyinggung peran pengacara sangat 'berkuasa' dalam suatu kasus, karena terlibat dari awal sampai akhir.
"Saya harus ingatkan ini karena kita dikuliahi bagaimana pentingnya peran pengacara. Pengacara itu memang hebat, dia bisa dari mulai perkaranya belum ada sampai perkaranya sudah diputus pun dia bisa terlibat," terangnya.
• Didengar Mahfud MD, Johnson di ILC: 75 Tahun Mau Merdeka, Hadapi Kasus Djoko Tjandra Saja Begini
Meskipun begitu, ia menyoroti bagaimana pengacara sebagai profesi hukum yang paling sulit diawasi.
Johnson bahkan menyindir banyak langkah kotor yang ditempuh pengacara.
"Tetapi dari semua aparat penegak hukum, inilah lembaga penegak hukum yang enggak bisa diperbaiki," kata Johnson.
"Ini bisa jadi sarang penyamun di republik ini. Sarang penyamun," ungkap penasihat hukum tersebut.
Sementara itu, Johnson menilai pendidikan pengacara hanya melalui kursus advokat.
"Kalau dilihat kegiatannya, paling kursus advokat sama mengurus izin. Lebih dari itu saya enggak lihat kiprahnya," sindirnya.
"Saya harus adil karena saya berada di dalam situ. Apalagi disuruh untuk menegakkan demokrasi," tegas Johnson.
Lihat videonya mulai menit 6:20:
MAKI Sebut Inisial TT sebagai 'Naga Besar' dalam Kasus Djoko Tjandra
Koodinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman menyebutkan inisial nama TT dalam kasus Djoko Tjandra.
Hal itu diungkapkan Boyamin Saiman saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/8/2020).
Dilansir TribunWow.com, Boyamin mengatakan bahwa TT diduga berkaitan dengan terhapusnya red notice untuk buron terpidana kasus hak tagih (cassie) Bank Bali, Djoko Tjandra.
• Didengar Mahfud MD, Johnson di ILC: 75 Tahun Mau Merdeka, Hadapi Kasus Djoko Tjandra Saja Begini
Pembawa acara Karni Ilyas mulanya meminta kejelasan terkait orang gede atau naga besar dalam kasus Djoko Tjandra.
Lebih tepatnya, dirinya menagih apa yang sudah disampaikan oleh Boyamin pada episode ILC minggu sebelumnya.
Pada edisi ILC sebelumnya, Boyamin sempat mengatakan dan meyakini bahwa terdapat naga besar di balik kasus pelarian Djoko Tjandra hingga bisa bebas keluar masuk ke Indonesia meski dalam status buron.
Oleh karenanya, setelah Djoko Tjandra akhirnya tertangkap, Karni Ilyas menilai bahwa orang gedenya sudah mulai terungkap.
"Yang Anda bilang minggu lalu orang gede itu jadi saya kepikir siapa orang gede itu?" tanya Karni Ilyas.

Menjawab rasa penasaran dari Karni Ilyas, Boyamin mengatakan bahwa orang yang dimaksud adalah berinisial TT.
Meski begitu, Boyamin tentunya tidak bisa mengungkapkan lebih jelas siapa TT di dalam forum tersebut.
Terlebih menurutnya, hal itu masih dalam proses penyelidikan.
"Lha ini tadi TT," jawab Boyamin.
"Ini tulisannya cuman TT, enggak ada singkatannya," imbuhnya yang mencoba menutupinya.
• Soal Djoko Tjandra, Johnson Minta Polisi Lacak Keterlibatan Transportasi: Masa Naik Pesawat Gratis
Lantaran merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, Karni Ilyas masih mencoba untuk memancing Boyamin supaya mau mengatakan kepanjangan dari TT.
Karni Ilyas juga mengancam sekaligus memperingatkan kepada Boyamin bahwa hal itu nantinya bisa bersifat fitnah.
"Ya Anda bikin TT, nanti Anda bisa fitnah, karena orang mempunyai nama TT banyak," katanya.
Namun tetap saja, sebagai seorang profesional, Boyamin tetap tidak terpancing untuk mengungkapkan secara gamblang orang yang dimaksudkan.
"Iya ndak apa-apa dengan risiko dilaporkan pencemaran nama baik lho Bang Karni," jelas Boyamin.
"Jadi saya tidak akan terpancing untuk membuka nama ini," tegasnya.
Hal itu membuat, Karni Ilyas memberikan sebuah tebakan siapa TT yang dimaksud tersebut.
Dengan nada bercanda, dirinya mengatakan bahwa TT itu adalah Totok.
Selain itu di satu sisi, para narasumber lainnya, seperti Johnson Panjaitan terdengar mengatakan sudah mengetahui sosok TT yang dimaksud Boyamin.
"Totok?" tebak Karni Ilyas bercanda. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Elfan)