Ledakan di Beirut
Ancaman PM Lebanon soal Ledakan Dahsyat yang Luluh Lantahkan Beirut: Mereka Harus Membayar Harganya
Ledakan besar mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa (4/8/2020). Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab memberikan peringatan atau ancaman.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
"Kekuatannya sangat besar - menghancurkan bangunan, kaca di mana-mana, dan itu memakan korban," jelas Zeina.
• Dugaan Penyebab Ledakan di Beirut, PM Lebanon Sebut Terjadi karena 2.750 Ton Amonium yang Tersimpan
Kini rumah sakit penuh akibat menampung korban luka dari ledakan tersebut.
Mereka membutuhkan pasokan darah serta generator agar lampu menyala.
Sebelum ledakan mempeparah Lebanon, negara di Mediterania Timur itu tengah berjuang keras keluar dari krisis ekonomi.
Krisis ekonomi di Lebanon telah menghancurkan bisnis, membuat puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan.
Selain itu nilai mata uang negara 6 juta penduduk itu juga turun.
Pengakuan Saksi
Dikutip dari Kompas.com, gudang itu berlokasi beberapa menit dari kawasan distrik hiburan malam dan pusat perbelanjaan.
Bahkan saking besarnya ledakan tersebut, dentumannya sampai terdengar di negara Siprus, yang berjarak 240 kilometer dari Beirut.
Satu di antara korban yang selamat yakni seorang prajurit tak diketahui namanya menyebut bahwa ledakan itu benar-benar dahsyat.
Banyak mayat bergelimpangan serta ambulans terus mengevakuasi.
"Ini seperti bom atom," timpal Makrouhie Yerganian, pensiunan guru berusia 70-an yang sudah bertahun-tahun tinggal dekat pelabuhan.
Makrouhie menilai kekacauan itu lebih parah dibanding perang saudara pada 1975-1990.
Semua bangunan di sekitar tempat tinggal Makrouhi langsung rusak parah.
Pamannya yang sudah 91 tahun tewas akibat kejadian tersebut.