Viral Medsos
UNAIR Berhasil Temui Ibu Pelaku 'Fetish Kain Jarik': Intinya Keluarga Menyesalkan
Keluarga pelaku di balik insiden fetish kain jarik menyampaikan penyesalan atas tindakan yang telah dilakukan oleh pelaku.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Hal itu dinyatakan oleh Ketua tim help center Universitas Airlangga dr. Liestianingsih Dwi Dayanti berdasarkan laporan dari para pelapor seputar kasus fetish kain jarik.
Dikutip dari acara APA KABAR INDONESIA PAGI, Sabtu (1/8/2020), berdasarkan keterangan dari para pelapor yang telah menghubunginya, Dwi mengatakan sifat G justru normal seperti mahasiswa pada umumnya, dan cenderung ramah.
"Kalau dari beberapa informasi sebenarnya G ini orangnya ramah, humble, begitu sih, mudah sekali berteman," kata Dwi.
"Jadi mudah sekali berinteraksi dengan orang lain, itu sih yang digambarkan para pelapor," tambahnya.
Dwi menduga sifat ramah G menyebabkan para pelapor membuka diri untuk berinteraksi dengan pelaku.
"Mungkin ini juga yang membuat para pelapor ini mau berinteraksi," terangnya.
• UNAIR Duga Gilang Fetish Kain Jarik Manfaatkan Status Senior saat Incar Mahasiswa Baru
Korban Awalnya Berniat Bantu Riset
Pemilik akun @m_fikris yang viral di media sosial adalah satu dari beberapa korban pelampiasan seksual G.
Lewat media sosial ia membagikan pengalamannya menjadi korban G.
Korban mengaku awalnya tak curiga karena pelaku mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk riset.
Kepada SURYA.co.id, pemilik akun @m_fikris mengatakan bahwa dirinya bukanlah satu-satunya korban G.
"Korban banyak terungkap setelah saya bikin thread. Teman saya hampir jadi korbannya," tandasnya.

• Keseharian Gilang Fetish Kain Jarik di Mata Pelapor, Mudah Berinteraksi dan Berteman
Harapan korban kini agar G diberikan hukuman yang setimpal.
"Enggak mau, sih. Jijik aku. Harapannya Mas Gilang bisa diusut. Minimal DO dari kampus ya atau bisa dipenjara," ungkapnya.
Saat pertama ditawari pelaku untuk membantu, korban mengaku ditawari sejumlah uang.