Terkini Daerah
Alasan BA Lakukan Pelecehan Seksual Modus Riset Swinger di Yogya: Kata Itu Sering Menghantui Saya
Seorang pria berinisial BA mengungkap alasannya melakukan pelecehan seksual dengan kedok riset swinger.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Seorang pria berinisial BA mengungkap alasannya melakukan pelecehan seksual dengan kedok riset swinger.
BA melakukan pelecehan dengan mengaku sebagai dosen dengan berbagai kedok, salah satunya melakukan penelitian tentang swinger.
Pria berinisial BA ini membuat video pengakuan di media sosial Facebook miliknya @Bams Utara.

Di dalam video tersebut, BA mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa korban.
"Terima kasih kepada teman-teman yang sudah mendengarkan video saya ini.
Saya membuat rekaman ini dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari siapapun.
• Heboh Pelecehan Seksual Dosen Berkedok Riset Swinger, Akui Ingin Berfantasi secara Virtual
Saya ingin menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong.
Bahwa sesungguhnya saya sebenarnya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata.
Hal itu dikarenakan kata swinger sering menghantui saya di setiap waktu dan tempat.
Selain berfantasi secara virtual tentang swinger, saya juga pernah melakukan pelecehan secara fisik.
Oleh sebab itu secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban baik dari kampus UGM Bulaksumur, maupun yang lain, yang pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan banyak trauma.
Saya juga meminta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target.
Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan kebohongan ini.
Apa yang saya lakukan selama ini tidak diketahui oleh istri saya.
Setelah ini saya akan menceritakan kepada istri saya dan meminta dia mendampingi saya dalam melakukan terapi secara intensif ke psikolog maupun psikiater agar bisa terbebas dari penyimpangan dan kelainan ini.