12 Tahun Jadi TNI Gadungan, Pria ini Kepergok karena Salah Seragam, Letkol Agus: Tidak Sesuai Aturan

TRIBUNWOW.COM - Pria berinisial M asal Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Sumut ditangkap lantaran berpura-pura sebagai anggota TNI, Kamis (30/7/2020).

Tak tanggung-tanggung, pria berusia 50 tahun tersebut telah menjadi TNI gadungan selama 12 tahun.

Ia berhasil ditangkap setelah tak sengaja berpapasan dengan anggota TNI asli yang curiga dengan perilakunya.

• Viral Video Detik-detik Anggota TNI Banting Pembalap Motor Liar, Diduga Kesal dengan Aksi Balap Liar

• Tinggal 6 Tahun di Bekas Kandang Sapi, Buruh di Salatiga Bersyukur Dibantu Renovasi oleh Anggota TNI

Dilansir Kompas.com, Senin (3/8/2020), Dandim 0201/BS Letkol Inf Agus Setiandar menuturkan keterangan terkait perbuatan perilaku yang kini telah ditahan oleh pihaknya.

Menurut Letkol Agus, penipuan yang dilakukan M tersebut ketahuan saat Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba melihat adanya keanehan dari seragam yang digunakan oleh M.

“Serka H Purba melihat seragam PDL yang dipakai pelaku tidak sesuai aturan yang berlaku,” ucap Letkol Agus.

Serka Purba kemudian menanyakan mengenai identitas dan KTA serta NRP yang tidak dijawab pelaku dengan terang-terangan.

Kecurigaan Serka Purba tersebut makin menguat saat M menyebutkan bahwa ia bertugas di Denmadam I/BB.

M pun digelandang ke Makoramil 0201-05/Medan Baru dan lansung diinterogasi mengenai kebenaran statusnya sebagai anggota TNI.

"M akhirnya mengakui dirinya sebagai tentara gadungan,” ungkap Letkol Agus.

Ternyata, M menggunakan status gadungannya tersebut untuk keuntungan pribadi sehingga bisa mendapatkan penghasilan dari proyek-proyek yang melibatkan dirinya.

Selain itu, M juga mengaku sebagai anggota TNI untuk mempermudah kredit motor, melamar kerja dan memasukkan dua anaknya ke perguruan tinggi.

• Usul Suara Risma Diputar di Tempat-tempat Ramai Surabaya, Keluarga TNI AD Kecewa soal Jiwa Bonek

• Kolonel Kav Agustinus Purboyo, Perwira TNI AD yang Ukir Prestasi Lulus dari King’s College London

“Penggunaan identitas TNI AD di semua dokumen ini dimaksudkan pelaku untuk memudahkan aksinya dalam mem-backing kegiatan-kegiatan proyek. Seperti pengemasan tabung elpiji, dan kegiatan pemasangan kabel bawah tanah milik PLN," tutur Letkol Agus.

“Tidak hanya TNI AD yang sangat dirugikan dalam kasus ini, tetapi juga Polri melalui pemalsuan identitas pada SIM, dan pemerintah melalui pemalsuan identitas pada KK," imbuhnya.

Atas kelakuan M yang melanggar norma dan etika prajurit tersebut, TNI AD akan mengajukan tuntutan agar M yang kini berada di Polrestabes Medan mendapat hukuman setimpal.