Virus Corona
Fakta Wali Kota Banjarbaru dan Istri Positif Covid-19: Saya Minta Doa untuk Kesembuhan Kami
Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Nadjmi Adhani dan istrinya dinyatakan positif Virus Corona (Covid-19), Sabtu (25/7/2020).
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Nadjmi Adhani dan istrinya dinyatakan positif Virus Corona (Covid-19), Sabtu (25/7/2020).
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Nadjimi melalui video berdurasi 2 menit yang direkam di sebuah rumah sakit di Banjarbaru.
Diketahui, video itu pun tersebar pada Senin (27/7/2020).
• Kabar Terbaru soal Gaji ke-13 PNS, Cair Pertengahan Agustus, Tinggal Tunggu Tanda Tangan Jokowi
Di dalam video, Nadjimi terlihat menggunakan masker oksigen.
"Hari ini saya beserta ibu, berdasarkan hasil swab terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Nadjmi Adhani dalam rekaman video tersebut.
Di video tersebut Nadjmi juga meminta warga agar tidak menganggap enteng Virus Corona dan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Saya ingin mengingatkan kepada warga Banjarbaru bahwa persoalan Covid-19 jangan dianggap enteng. Ini benar-benar nyata dan kita harus melawannya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan," harapnya.
Ia juga meminta doa dan dukungan agar segera sembuh.
"Saya minta doa untuk kesembuhan kami agar diberi kekuatan, kemudahan dalam berobat, dan juga bisa melewati ini dengan baik," katanya.
Selain itu Nadjmi mengatakan jika selama ia menjalani perawatan, urusan pemerintahan akan dikendalikan oleh Wakil Wali Kota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan.
"Sementara selama kami dalam perawatan, maka Pak Wakil Wali Kota akan melaksanakan pemerintahan, dan saya memohon doa semuanya agar kami bisa melewati masa sulit ini," jelasnya.
• Pilkada Solo 2020, Achmad Purnomo Ungkap Pertemuannya dengan Putri Woelan: Saya Cerita Apa Adanya
Sekda hingga sopir ikut terpapar
Untuk memastikan pelayanan tetap berjalan, Wali Kota Banjarbaru memerintah agar Balai Kota Banjarbaru tetap dibuka dan tak boleh dihentikan walau hanya sementara.
Namun agar tidak terjadi menumpukan pegawai di kantor wali kota, hanya 60 persen ASN yang masuk kantor.
Sementara sisanya bekerja di rumah.