Terkini Nasional
Refly Harun Ungkap Strategi PDIP di Pilpres 2019, Pasangkan Jokowi dengan Maruf Amin Bukan Mahfud MD
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengungkapkan strategi PDI Perjuangan (PDIP) di Pilpres 2019 lalu.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengungkapkan strategi PDI Perjuangan (PDIP) di Pilpres 2019 lalu.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube Refly Harun, Selasa (28/7/2020), dirinya mengatakan PDIP sengaja memasangkan Joko Widodo (Jokowi) dengan Maruf Amin.
Karena seperti yang diketahui, Mahfud MD sempat digadang-gadang menjadi wakil Jokowi di Pilpres 2019.

• Refly Harun Hitung-hitungan Kader PDIP yang Maju di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani?
Menurutnya, hal itu dilakukan PDIP dengan tujuan lain adalah berpikir untuk lima tahun ke depan yaitu di Pilpres 2024.
Dengan memasangkan Maruf Amin, maka tidak ada peluang bagi mantan Ketua Umum MUI itu untuk kembali mencalonkan diri di Pilpres selanjutnya.
Berbeda cerita jika waktu itu memasangkan Mahfud MD sebagai wakilnya.
Ditakutnya Mahfud MD akan menjadi saingannya di Pilpres 2024 mendatang.
"Karena sesungguhnya ketika Jokowi mengambil Maruf Amin, elektabilitas Maruf Amin tidak tinggi sebenarnya, tetapi diambil juga," ujar Refly Harun.
"Kenapa? Karena menghindari munculnya macan-macan baru kalau dijadikan wakil presiden," jelasnya.
"Waktu itu Mahfud MD, kalau Mahfud menjadi wakil presiden, dia akan menjadi macan di 2024, makanya dihalangi, dihadang."
Refly Harun mengatakan kondisi tersebut merupakan gambaran politik yang sedang terjadi sekarang ini.
• Refly Harun Ungkap Peluang Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024: Kalau Megawati Bilang Tidak?
Dirinya lantas menyimpulkan bahwa tidak ada teman dan lawan yang abadi di politik.
Menurutnya semua akan berubah ketika mempunyai kepentingan yang sama.
"Itulah namanya politik, tidak ada teman dan lawan yang abadi, adanya kepentingan yang abadi," pungkasnya.
PDIP antara Ganjar Pranowo atau Puan Maharani
Dalam kesempatan yang sama, Refly Harun mengungkapkan hitung-hitungan atau prediksi kader PDI Perjuangan (PDIP) yang akan maju di Pilpres 2024.
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun mengatakan bahwa PDI Perjuangan sudah mempunyai kader yang siap untuk diusung di Pilpres 2024 mendatang, yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Namun menurutnya, di satu sisi PDIP juga mempunyai sosok Puan Maharani yang merupakan anak dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sekaligus Ketua DPR saat ini.

Dalam tayangan Youtube Refly Harun, Selasa (28/7/2020), dirinya menilai tidak menutup kemungkinan jika PDIP mempertimbangkan Puan Maharani di Pilpres 2024.
Namun menurutnya, peluang lainnya adalah memberikan tempat bagi Puan Maharani sebagai calon wakil presiden terlebih dahulu.
"Sekarang Puan Maharani di usia yang sangat muda, sangat belia, jadi setelah jadi Ketua DPR kan tentu ada ambisi," ujar Refly Harun.
"Barangkali yang paling realistis adalah disodorkan sebagai wakil presiden, tetapi wakil presiden dari presiden yang paling besar peluangnya," jelasnya.
• Reaksi Gerindra saat Elektabilitas Prabowo di Bawah Ganjar dan Anies: Beliau Tak Mencitrakan Diri
Dengan begitu, PDIP praktis harus berkoalisi dengan partai yang mengusung calon presiden.
Dikatakan Refly Harun, skema lainnya adalah PDIP mengusung calon presiden dan wakilnya sekaligus.
Kemungkinan tersebut dinilai masih realistis mengingat PDIP tidak sulit untuk memenuhi syarat dari segi Presidential Threshold yang mengharuskan mendapatkan 20 persen kursi di parlemen.
Sedangkan seperti yang diketahui, PDIP sendiri saat ini sudah menguasai 19 persen kursi di DPR.
Dengan begitu cukup berkoalisi dengan satu partai untuk memenuhi syarat Presidential Threshold.
"Kalau Ganjar begitu populernya, bukan tidak mungkin juga dipasangkan Ganjar dengan Puan Maharani," katanya.
"Misalnya PDIP mampu memastikan mengajak satu dua partai dan sehingga tercapai 20 persen, mereka sudah aman, satu partai saja cukup rasanya, PDIP sekarang 19 persen kalau tidak salah," terang Refly Harun.
"Mereka cukup dengan satu koalisi partai saja dan yakin dengan elektabilitas yang besar dari Ganjar, Puan Maharani yang menjadi wakil presidennya."
Simak videonya mulai menit ke- 18.50
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)