Terkini Daerah
Soal Demo dan Kritik Mahasiswa Solo Tolak Isu Dinasti Politik, Refly Harun: Warning bagi Gibran
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tanggapan terkait aksi demo mahasiswa Solo terkait isu dinasti politik.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tanggapan terkait aksi demo mahasiswa Solo terkait isu dinasti politik yang digelar di bundaran Gladag, Solo, Kamis (23/7/2020).
Seperti yang diketahui isu dinasti politik kembali menjadi berbincangan berbagai pihak.
Hal itu menyusul majunya putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon di Pilkada Solo 2020.

• Jelaskan Regenerasi Politik yang Sehat, Refly Harun Sarankan Gibran Jadi Wakil Achmad Purnomo
Ditambah lagi selain Gibran, ada menantu dari Jokowi, Bobby Nasution yang juga akan maju di Pilkada Kota Medan 2020.
Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube Refly Harun, Minggu (26/7/2020), dirinya menilai apa yang dilakukan oleh mahasiswa Solo tersebut menjadi peringatan bagi Gibran.
Dengan begitu, Gibran harus benar-benar bisa menunjukkan dan membuktikan kepada masyarakat Solo andai nanti memenangi Pilkada 2020.
"Saya sangat setuju sekali dengan kritik mahasiswa Solo tersebut dan ini menjadi warning bagi Gibran agar mampu membuktikan bahwa dia bukan calon boneka misalnya," ujar Refly Harun.
Tidak hanya bagi Gibran, Refly Harun menilai peringatakan juga mengarah kepada PDIP dan Jokowi pribadi.
Secara tidak langsung Jokowi sudah dianggap mempunyai peran dalam majunya Gibran di Pilkada Solo 2020.
Hal itu tidak terlepas dengan jabatannya saat ini yakni menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Refly Harun lantas menyinggung soal sistem regenerasi atau kaderisasi di partai politik yang disebutnya tidak bisa dilakukan dengan mudah atau asal-asalan.
• Pengamat Yakini Gibran Rakabuming Belajar dari AHY, Sebut Momentum Tepat Maju ke Pilkada Solo 2020
"Bagi PDIP bahwa tidak salah dalam pilih orang," katanya.
"Bagi Jokowi bahwa memang menjabat sebagai presiden itu memiliki segalanya dan mampu menempatkan orang-orang bahkan putra-putrinya dalam jabatan-jabatan publik, baik yang ditunjuk maupun dipilih," jelasnya.
"Pembangunan sistem politik jangan dilupakan, regenerasi partai politik jangan dilupakan," imbuh Refly Harun.
"Agar kemudian kita bisa membangun bangsa ini dengan sebuah sistem kaderisasi yang baik, bukan kaderisasi lompat sana lompat sini, bayar sana bayar sini," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 15.40