Pilkada Serentak 2020
Sebut PDIP Rugi Lepaskan Akhyar demi Menantu Jokowi, Refly Harun: Belum Jelas Track Record-nya
Pakar hukum tata negara Refly Harun membahas sikap PDIP dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan 2020.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun membahas sikap PDIP dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan 2020.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Refly Harun, diunggah Senin (27/7/2020).
Sebelumnya menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Kahiyang Ayu, Bobby Nasution, berencana mengajukan diri sebagai calon Wali Kota Medan.

• Gibran Maju Pilwalkot Tuai Sorotan, Refly Harun Sarankan Skenario Lain: Harusnya Achmad Purnomo
Sementara itu, petahana Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang berencana akan maju lagi kini beralih mendapat dukungan dari Partai Demokrat.
Menanggapi hal ini, Refly Harun menilai seharusnya PDIP dapat lebih mempertimbangkan sikapnya dalam memilih bakal calon kepala daerah.
Ia membandingkan sikap tersebut sama dengan Pilkada Solo, di mana PDIP lebih memilih mengusung putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, daripada kader lama Achmad Purnomo.
"Di Medan harusnya Akhyar yang menjadi kandidat, apalagi dia petahana wakil wali kota yang tentu punya peluang besar sama seperti Achmad Purnomo," ungkit Refly Harun.
"Tapi lagi-lagi PDIP memberikan sinyal akan memberikan dukungan kepada Bobby Nasution," lanjutnya.
Refly menilai PDIP menghadapi kehilangan dengan melepaskan Akhyar Nasution karena memiliki elektabilitas cukup kuat untuk menyeberang ke partai lain.
"Sehingga PDIP pasti tahu bahwa dia akan kehilangan Akhyar karena Akhyar punya bargaining position ke partai lain," ungkap Refly Harun.
Seperti diketahui, Akhyar kini didukung Partai Demokrat dan PKS.
Keduanya diketahui kerap menjadi oposisi dengan partai arus utama, yakni PDIP.
"Dan benar Demokrat menariknya. PKS yang secara tradisional selalu menjadi oposisi the ruling party PDIP, juga mem-back up," paparnya.
"Maka jadilah partai ini kemudian resmi mendukung Akhyar menjadi calon Wali Kota Medan," jelas pengamat hukum tersebut.
Ia menilai PDIP justru mendapat kerugian dengan tidak mempertimbangkan kemampuan politis Akhyar.
• Tak Hanya Gibran, Refly Harun Ungkit Bobby Nasution Terseret Isu Dinasti Politik: Harus dari Bawah