Misteri Kematian Yodi Prabowo
Ungkit Keanehan Jenazah Yodi Prabowo, Ayah sang Editor Metro TV Pakai Contoh Penyembelihan Ayam
Orangtua Yodi Prabowo masih tak percaya dengan kesimpulan pihak kepolisian bahwa anak mereka melakukan bunuh diri.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Misteri tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo kini telah mencapai titik terang, seusai pihak kepolisian menyimpulkan dugaan kuat bahwa yang bersangkutan melakukan bunuh diri.
Namun orangtua korban masih tidak percaya atas kesimpulan pihak kepolisian yang menduga Yodi melakukan bunuh diri.
Ketidakpercayaan orangtua berasal dari beberapa temuan seputar kasus Yodi yang dinilai aneh untuk disimpulkan sebagai bunuh diri.

• Yakin Yodi Prabowo Tak Bunuh Diri, Ini Analisa Versi Orangtua Korban, Ungkit Luka Tusukan hingga TKP
Dikutip dari acara iNews Malam, Sabtu (25/7/2020), awalnya Ayah Yodi yakni Suwandi mengaku tidak diberitahu terkait proses detail korban melakukan bunuh diri.
"Tidak dikasih tahu bagaimana sih proses bunuh dirinya, di situ kan faktanya juga baju anak saya bersih, ditemukan masih dalam keadaan pakai masker, pakai helm," ujar Suwandi.
Suwandi lalu menyoroti soal luka-luka tusukan senjata tajam yang ada di Yodi.
Ia memaparkan ada empat luka tusukan di dada Yodi, yang mana tusukan satu hingga tiga tidak terlalu dalam, baru pada tusukan terakhir lukanya cukup dalam menusuk di badan Yodi.
Suwandi merasa aneh karena menurutnya jasad Yodi tergolong bersih.
Menurut analisanya, seharusnya di jasad Yodi ditemukan banyak darah yang berceceran akibat luka-luka tersebut.
"Paling tidak menurut nalar saya, itu pasti darah akan banyak," ujar Suwandi.
"Darah akan mengalir ke badan sampai ke celana."
Suwandi meragukan anaknya melakukan bunuh diri karena tidak ditemukan darah yang berceceran di jasad Yodi dan di TKP.
"Sesudah itu ada tusukan di leher, itu mayat almarhum itu ditemukan masih pakai masker, masih pakai helm," ungkap Suwandi.
"Paling tidak itu darah akan ke mana-mana," tambah dia.
Suwandi kemudian mengambil contoh bagaimana ayam yang dipotong akan menyemprotkan darah ke mana-mana.
"Ayam saja kalau dipotong, yang motong pasti kecipratan darahnya," kata Suwandi.
• Ragu Yodi Prabowo Bunuh Diri, Ayah sang Editor Metro TV Soroti 3 Keanehan, dari Depresi hingga TKP
Sempat Datangi TKP
Suwandi kemudian bercerita ketika dirinya mendatangi TKP, kondisi jasad anaknya dalam keadaan bersih.
Hal itu justru membuatnya bertanya-tanya mengapa tidak ada darah yang berceceran di TKP.
"Apa iya setelah bunuh diri itu anak saya terus bersih-bersih bajunya?" tanya Suwandi.
"Paling tidak ada darah yang mengalir dari dadanya sampai ke kaki."
"Itu yang aneh menurut saya," lanjut Suwandi.
Meskipun demikian, ia mengakui dirinya memang tidak mengetahui bahwa Yodi sebelumnya pernah membeli pisau sendiri dan melakukan konsultasi ke rumah sakit.
Namun dirinya tetap menganggap aneh tidak adanya ceceran darah di jasad Yodi.
"Kalaupun sudah kena hujan berhari-hari paling tidak bekasnya (bercak darah) itu masih ada," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Editor Metro TV Yodi Prabowo (26) ditemukan tewas terbunuh di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).
Pihak kepolisian menemukan sejumlah luka tusuk di beberapa bagian badan Yodi, yakni di leher dan badan.
Jenazah Yodi ditemukan oleh tiga anak-anak yang sedang bermain layangan sekira puul 11.45 WIB.
Diketahui barang-barang berharga milik korban tidak ada yang hilang, mulai dari sepeda motor, ponsel, hingga dompet.
Di dalam dompet milik Yodi ditemukan KTP, NPWP, kartu ATM, tiga STNK, dan uang sebesar Rp 40.000.
• Yodi Prabowo Diduga Depresi hingga Bunuh Diri setelah Periksa di RSCM, Polisi: Sangat Terkait
Simak video selengkapnya mulai menit awal:
Bukti Kuat Yodi Lakukan Bunuh Diri
Sebelumnya diberitakan, polisi akhirnya melakukan konferensi pers terkait teka teki kasus dugaan pembunuhan Editor Metro TV.
Polisi mengungkapkan sejumlah fakta baru terkait kasus kematian.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Sabtu (25/7/2020) Yodi Prabowo diduga kuat meninggal karena bunuh diri.
Polisi mengatakan hal demikian didasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan.
Pertama, motor Yodi yang ditemukan di sekitar TKP menunjukkan tidak ada ceceran darah.
Bahkan ceceran darah itu tidak ditemukan di motor sampai tempat Tempat Kejadian Perkara (TKP) di mana mayat Yodi ditemukan di pinggir jalan Tol Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Darah yang ditemukannya hanya di badan korban.
"Maka perkiraan kejadian jam 1200 -02.00 terpakir di sisi kiri. Tidak ditemukan ceceran darah."
"Kecuali ada yang di badan milik korban," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.
Lalu, jenazah korban ditemukan dalam posisi tertelungkup.
Tangan korban bahkan tertindih di bawah.
"Jenazah ditemukan tertelungkup, di balik ditemukan pisau di bawah badan korban."
"Asumsinya tangan korban tertindih di bawah," jelas Tubagus.
• Gelagat Suci saat Jenazah Editor Metro TV Disemayamkan, Masuk Kamar Yodi dan Tak Mau Temui Polisi
Tubagus kembali mengatakan bahwa tak ada tanda-tanda perkelahian di sekitar TKP Yodi.
"TKP rapi dan tidak ada tanda-tanda perkelahian (beserta keterangan saksi)," katanya
Lalu, polisi mengatakan bahwa rambut dan sidik jari pada pisau yang ditemukan rupanya milik korban sendiri.
Saksi-saksi lain juga sempat diperiksa untuk dicocokan dengan sidik jari pada pisau.
Namun, tidak ada sidik jari saksi sesuai dengan sidik jari pada pisau.
Dari penyelidikan laboratorium forensik tidak menemukan DNA selain DNa almarhum.
"Tidak ditemukan sidik jari orang lain, hasilnya tidak ada yang identik dengan apa ayang tetinggal di TKP semuanya adalah milik korban."
"Tidak melihat ada kehadiran orang lain," kata Tubagus.
Lalu, dna yang ditemukan pada pisau menunjukkan hanya ada DNA korban.
"Pisau itulah yang digunakan untuk melukai korban, dnanya baik depannya maupun gagangnya," katanya,
Pisau itu bahkan hanya ditemukan di ACE Hardware Rempoa.
Dari rekaman CCTV ACE Hardware Rempoa menunjukkan bahwa korban membeli pisau itu sendiri.
Polisi bahkan turut menunjukkan barang bukti parkir korban sempat ke sana hanya dalam delapan menit.
"Di ace hardware rempoa dilakukan yang menjual hanya toko itu," ujar polisi.
Lalu, dari penyelidikan ponsel maupun tranksaksi tak ada ancaman mencurigakan dari pihak lain.
"WA tidak ada yang mencurigakan tidak ada ancaman atau lain-lain."
"Transaksi BCA dan Mandiri tidak ada yang mencurigakan," kata dia.
Kemudian, polisi membenarkan ada dua konflik yang dialami Yodi.
Pertama terkait kisah cintanya dengan sang kekasih Suci Fitri serta wanita berinisial L meski sudah diselesaikan.
Sedangkan, satu konflik lain masih dirahasiakan oleh polisi.
Bahkan polisi juga mengungkit soal ungkapan Yodi berulang kali pada Suci Fitri tentang bagaimana jika dirinya meninggal dunia.
"Korban pernah menyatakan berulang-ulang ke S, kalau saya tidak ada, bagaimana? Menurut tafsiran kami tidak ada meninggal," ujar Tubagus
Sementara itu, Dokter Forensik dokter Arif menyebut Yodi meninggal karena luka tusuk di leher dan dada.
Tidak ada bukti penganiayaan lainnya dalam tubuh korban.
Selain itu dokter Arif menyebut dari hasil pemeriksaan urine Yodi, korban positif ampethamine.
"Kami lakukan screening pada narkoba di dalam urinenya kami temukan kandungan amphetamine positif," kata dokter Arif.
Dalam kesempatan tersebut, polisi menjelaskan bahwa narkoba jenis amphetamine membuat korbannya melakukan hal-hal berani di luar nalar manusia.
Lihat videonya berikut:
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Anda juga bisa menghubungi Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.
(TribunWow.com/Anung/Mariah Gipty)