Cerita Selebriti
Sering Beli Barang Mewah, Raffi Ahmad Sebut Tak Perlu Izin Nagita: Ada Uang Main Buat Laki-laki
Presenter Raffi Ahmad yang dikenal suka menghabiskan uang untuk membeli barang mewah, menuturkan caranya mengelola keuangan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Presenter Raffi Ahmad yang dikenal suka mengeluarkan uang untuk membeli barang mewah, menuturkan caranya mengelola keuangan.
Pria yang kerap dijuluki 'Sultan Andara' tersebut menerangkan bahwa ia memiliki pos-pos keuangan untuk memilah pengeluaran.
Ia bahkan mengakui adanya pembagian uang yang digunakan untuk membiayai hobinya sehingga tak memerlukan izin sang istri, Nagita Slavina atau yang akrab disapa Gigi.

• Habiskan Uang hingga Rp 1 M setiap Bulan, Atta Buat Gading Marten Kaget: Kalau Raffi Rp 500 Juta
• Lebih Besar dari Raffi Ahmad, Pengeluaran Atta Halilintar Dibocorkan Capai Rp 1 M setiap Bulan?
Hal tersebut diungkapkannya dalam tayangan yang diunggah di akun YouTube Intens Investigasi, Rabu (23/7/2020).
Saat itu, Raffi Ahmad membenarkan kabar terkait dirinya yang akan membeli rumah mantan kekasihnya, Laudya Chyntia Bella.
Raffi menuturkan akan membeli rumah tersebut bila nanti harganya cocok dan dirasa menguntungkan.
Namun, bila nantinya ia batal membeli, Raffi tetap akan membantu Bella menjualkan rumah tersebut.
Merasa heran dengan sikap Raffi yang mudah menghamburkan uang, kru Intens Investigasi pun menanyai presenter tersebut mengenai pengelolaan keuangannya.
Raffi lalu menjawab bahwa barang-barang mahal yang dibelinya, akan dengan mudah bisa dijual lagi sebagai satu dari antara strategi bisnis.
"Ya kan beli, jual lagi, gampang," ungkap Raffi.
Raffi menuturkan bahwa dirinya memang sudah menyediakan bagian uang yang digunakan untuk perputaran kas.
Jadi, uang tersebut tidak hanya diam dalam tabungan, namun bisa bergerak dan berkembang hingga menghasilkan keuntungan lebih banyak.
"Jadi aku tuh ada uang yang memang buat muter-muterin aja," kata Raffi.
"Beli, ya ntar jual lagi, cepet, bisa pusing juga," imbuhnya.

Ia kemudian menerangkan bahwa penghasilan yang didapatnya akan dibagi dalam pos-pos pengeluaran tertentu.