Breaking News:

Pilkada Serentak 2020

Pasangan Bagyo Wahyono dan FX Suparjo Muncul sebagai Calon Penantang Gibran: Kita Itu Wong Cilik

Peluang Pilkada Solo 2020 untuk tidak hanya menghadirkan pasangan tunggal masih terbuka.

Youtube/Official iNews
Bakal pasangan calon (bapaslon) di Pilkada Solo 2020, Bagyo Wahyono dan FX Suparjo atau pasangan Bajo 

TRIBUNWOW.COM - Peluang Pilkada Solo 2020 untuk tidak hanya menghadirkan pasangan tunggal masih terbuka.

Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa akan mendapatkan penantang di Pilkada Solo 2020, yakni dari bakal pasangan calon (bapaslon) Bagyo Wahyono dan FX Suparjo atau pasangan Bajo.

Dilansir TribunWow.com, pasangan Bajo akan maju di Pilkada Solo 2020 melalui jalur independen atau non partai.

Gibran Rakabuming Raka (tengah) diajukan DPC PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2020.
Gibran Rakabuming Raka (tengah) diajukan DPC PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2020. (Instagram @fx.rudyatmo)

Gerindra Dukung Gibran di Pilkada Solo, Refly Harun: Makin Mesra Rupanya Prabowo dengan Jokowi

Keduanya menyampaikan rasa keoptimisannya untuk menantang pasangan kuat Gibran dan Teguh dalam memperebutkan kursi orang nomor satu dan dua di Kota Solo.

Seperti yang disampaikan oleh Bagyo Wahyono, yang dikutip dari tayangan Youtube Official iNews, Selasa (21/7/2020).

Namun Bagyo menyadari bahwa dirinya dan juga pasangan hanyalah orang sederhana tidak sebanding dengan Gibran yang notabene merupakan anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bagyo sendiri merupakan seorang tukang jahit, sedangkan pasangannya Suparjo adalah menjabat sebagai ketua RW.

"Tapi ya wajarlah, kita itu wong cilik, seakan kita dipandang sebelah mata," ujar Bahyo.

"Artinya bukan siapa-siapa, kita dan Pak Pardjo berjuang terus dengan para Relawan kita, terus berjuang dan berjuang terus," ungkapnya optimis.

Selain itu, dirinya berharap dan meminta doa kepada masyarakat Kota Solo untuk keikutsertaannya di kontestasi Pilwalkot pada 9 Desember 2020 mendatang.

"Jadi saya harapkan juga masyarakat Solo saya minta doanya," ujar dia.

Gambarkan Gibran sebagai Anak Panah Jokowi di Pilkada Solo, Rocky Gerung: Contoh Buruk Nepotisme

Hingga saat ini, pasangan Bajo masih terus mengumpulkan suara sebagai syarat untuk mengajukan diri bukan melalui partai politik.

Dikutip dari TribunJateng, Selasa (21/7/2020), Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelumnya telah menyelesaikan tahap verifikasi faktual (verfak) terhadap suara dukungan yang dikumpulkan oleh pasangan Bajo.

Tahap verifikasi telah berlangsung pada 28 Juni 2020 hingga 11 Juli 2020 lalu.

Namun dari hasil verfak tersebut paslon baru mengumpulkan 35.142 suara.

Dari jumlah tersebut, 28.629 suara telah memenuhi syarat dukungan, sedangkan sisanya 6.513 suara tidak sah atau tidak memenuhi syarat dukungan.

Lantaran tidak memenuhi persyaratan, pasangan Bajo setidaknya harus bisa mengumpulkan dua kali dari kekuarangan suara sebelumnya untuk tetap bisa maju di Pilkada Solo 2020.

Sehingga, pasangan Bajo wajib mengumpulkan kekurangan dukungan sebanyak 14.482 suara.

Karena seperti yang diketahui, syarat minimal dukungan calon perseorangan yakni 35.870 suara.

Hal itu disampaikan oleh Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti.

"Nanti pihak Bajo harus menyerahkan perbaikan syarat dukungan ke KPU pada 25-27 Juli 2020," ujar Nurul Sutarti, Selasa (21/7/2020).

Refly Harun Nilai Faktor Jokowi Lebih Besar dari Faktor PDIP untuk Kemenangan Gibran di Pilkada Solo

Simak videonya lengkapnya:

Pangi Chaniago Sarankan Pilkada Solo Tak Perlu Digelar

Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago berikan tanggapan terkait kemungkinan hanya ada satu pasangan calon (paslon) di Pilkada Solo 2020.

Dilansir TribunWow.com, sejauh ini baru ada pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa yang dipastikan maju di Pilkada Solo pada 9 Desember 2020 mendatang.

Kepastian tersebut didapat setelah Gibran dan Teguh sudah mendapatkan rekomendasi dari partai pengusung, yakni PDIP Perjuangan (PDIP).

Melihat kondisi tersebut, peluang Gibran akan melawan kotak kosong di Pilkada Solo 2020 dinilai sangat mungkin.

Buktinya belum ada paslon lain yang diusung oleh partai atau koalisi partai lainnya.

Apalagi jika melihat basic masyarakat Solo yang memiliki kecenderungan mendukung partai berlogo kepala banteng tersebut.

Meski begitu, Pengi berharap andai memang nanti ada paslon penantang Gibran-Teguh, maka harus yang benar-benar sebanding.

 Pesan Ganjar Pranowo untuk Gibran Rakabuming: Soliditas Partai Paling Nomor Satu, Dikumpulkan Lagi

"Kalau ada kontestan yang bisa memulai itu siapa kira-kira partainya yang kira-kira membawa perlawanan supaya ada lawan tanding yang sebanding," ujar Pangi, seperti yang dikutip dari Tribunnews.com, Senin (20/7/2020).

Namun jika kenyataannya nanti Gibran akan melawan kotak kosong, maka dirinya menyarankan untuk tidak perlu menggelar Pilkada Solo.

Dengan begitu menurutnya dana untuk pemilu tersebut bisa dialihkan untuk keperluan lain, atau bahkan bisa dibagikan kepada masyarakat.

"Kalau lawan kotak kosong lebih baik dana pemilu di Solo itu dikasihkan saja ke rakyat dibagi-bagi aja itu, bagi-bagi aja langsung ketimbang hambur-hamburkan duit.

"Petugas KPU-nya suruh rakyat datang ke TPS, abis gitu milih kotak kosong atau Gibran, ngapain gitu kan capek-capek aja," imbuhnya.

"Lebih baik tidak perlu ada pilkada, dikeluarkan aja SK-nya, Presiden Joko Widodo keluarkan aja tuh SK-nya Gibran pemenang, dari pada ngabisin duit."

Meski begitu, dirinya tetap berharap Pilkada Solo 2020 tidak hanya diperebutkan oleh satu paslon saja.

Menurutnya, kondisi tersebut sama halnya tidak menghadirkan suasana pemilu yang kompetitif.

"Tapi kalau baiknya harapan kita jangan ada kotak kosong, harapan kita memang ada kontestan yang bisa mengimbangi atau lawan tanding yang sebanding melawan Gibran," pungkasnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Gibran Rakabuming RakaPilkada SoloPilkada Serentak 2020
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved