Terkini Daerah
Gibran Maju Pilkada, Pengamat Nilai Kini Jokowi Tak Ada Bedanya dengan Elit Politik: Saya Kecewa
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, angkat bicara tentang majunya Gibran dalam Pilkada Solo 2020.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
"Beberapa statement saya di berbagai media, saya selalu mengatakan saya cukup kecewa dengan ini," tegasnya.
Meskipun kecewa, Adi menjelaskan keputusan itu sudah menjadi hak Jokowi dan Gibran.
Seperti diketahui, Jokowi mengawali karier politiknya sebagai Wali Kota Solo pada 2005.
"Tapi demokrasi itu adalah pilihan. Pak Jokowi juga berhak mengajukan Mas Gibran sebagai suksesor yang akan melanjutkan estafet kepemimpinannya di Solo," komentar Adi.
"Tapi saya sebagai rakyat, sebagai publik, berhak untuk marah dan kecewa karena apa yang terjadi pada Mas Gibran semakin memperpanjang rentetan praktek politik dinasti di Indonesia," tandasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-03.50:
Refly Harun: Siapapun yang Lawan Klan Jokowi akan Kalah
Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti majunya putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Solo 2020.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Selasa (21/7/2020).
• Pesan Ganjar Pranowo untuk Gibran Rakabuming: Soliditas Partai Paling Nomor Satu, Dikumpulkan Lagi
Pasangan Gibran-Teguh Prakosa berpotensi menjadi calon tunggal di Kota Solo karena satu-satunya oposisi, PKS, tidak cukup memiliki kursi di DPRD untuk mengusung calon.
Menanggapi hal itu, Refly menyoroti kemungkinan Gibran bersaing melawan 'kotak kosong'.
Ia menilai kini sulit bagi PKS untuk mengajukan calon wali kota.
"Kalau semua partai mendukung Gibran, PKS ya mendukung GIbran juga. Kalau pengertian suara umat adalah suara rakyat, maka semuanya mencalonkan Gibran," komentar Refly Harun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/jokowi-dan-gibran.jpg)