Terkini Daerah
Update Kasus Kematian Editor Metro TV, Saksi Kekasih Korban akan Dilakukan Pemeriksaan Tambahan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan perkembangan kasus kemarian editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan perkembangan kasus kemarian editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Dilansir TribunWow.com, Yusri Yunus mengatakan akan kembali melakukan pemeriksaan kepada saksi yang merupakan kekasih dari korban, yakni Suci Fitri.
Kepastian tersebut disampaikannyanya saat ditemui di Kantor Polairud Tanjuk Priok, Jakarta Utara, Senin (20/7/2020), seperti yang dikutip dari tayangan Youtube KompasTV.

• Dugaan Sementara Motif Pembunuhan Editor Metro TV, Disebabkan Orang Ketiga karena Motif Asmara
Dikatakannya, tim penyidik masih membutuhkan keterangan tambahan dari kekasih almarhum.
Dirinya mengatakan sejauh ini sudah melakukan pemeriksaan kepada 30 saksi untuk dimintai keterangan.
Menurutnya, keterangan dari para saksi tersebut sangat penting untuk menguatkan dan mencocokan dengan barang bukti yang ada dalam rangka membongkar misteri kematian Yodi Prabowo.
"Semua sudah kita lakukan pemeriksaan, makanya akan kita panggil lagi untuk pemeriksaan tambahan," ujar Yusri Yunus.
Sementara itu Yusri Yunus tidak membenarkan dengan adanya penyebutan kekasih korban tidak koorperatif.
Hal itu menyusul adanya kabar bahwa Suci Fitri tidak mau terbuka saat dimintai keterangan sebagai saksi.
Yusri Yunus lantas meluruskan bahwa pemanggilan kembali Suci karena memang ada keterangan tambahan yang harus ditayakan kembali kepadanya.
• Kabar Terbaru Kasus Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo, Polisi Kembali Lakukan Olah TKP
"Pemeriksaan kan kalau masih kurang kita boleh tambahan, kita tidak pernah katakan pacarnya tidak koorperatif, bukan itu," imbuhnya.
"Tetapi kalau memang dianggap masih kurang oleh penyidik akan dipanggil ulang untuk pemeriksaan tambahan," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yusri Yunus mengaku masih terus menunggu hasil dari dua barang bukti kunci, yakni sidik jari dan rekaman CCTV.
Sidik jari tersebut ditemukan menempel di barang bukti sebuah pisau yang berada di TKP yang kemungkinan digunakan untuk membunuh korban.
Saat ini dua hal itu masih terus diperiksa dan didalami oleh tim laboratorium forensik (Labfor) Polri.
"Sampai dengan saat ini sudah 30 saksi yang kita lakukan pemeriksaan," ungkapnya.
"Kita masih menunggu hasil dari sidik jari di pisaunya kemudian juga menunggu hasil labfor untuk CCTV yang ada," tutup Yusri Yunus.
• Ditegur Dokter Forensik, Polisi Klarifikasi Penyebab Kematian Editor Metro TV: Karena Benda Tajam
Simak videonya mulai menit ke- 1.55
Polisi Ungkap Dugaan Baru, Ada Kemungkinan Dibunuh di Tempat Lain
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP M Irwan Susanto mengungkapkan perkembangan kasus kematian editor Metro TV, Yogi Prabowo.
Dilansir TribunWow.com, Irwan Susanto mengatakan masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Termasuk adanya alat bukti berupa pisau yang diduga digunakan untuk membunuh Yogi pada Rabu (8/7/2020) lalu.
Pisau tersebut sebelumnya diketemukan berada di lokasi kejadian dan diduga masih ada bekas darah.
Dirinya mengaku belum bisa menyimpulkan terkait ditemukannya jejak atau sidik jari pada pisau tersebut.
Dikatakannya sejauh ini masih dilakukan pemeriksaan oleh laboratorium forensik Polri.
Hal itu disampaikan dalam tayangan KompasTV, Sabtu (18/7/2020).
• Fakta Baru Pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo, Polisi Temukan Bukti Rambut di TKP
"Jadi sampai hari ini, kami belum mendapat informasi bahwa dalam pisaunya yang ditemukan di TKP yang diduga ada darah, itu belum ada hasil," ujar Irwan Susanto.
"Secara lisan maupun secara administrasi dari laboratorium forensik belum ada, mudah-mudahan ada jejak, itu yang kita tunggu," jelasnya.
Selain itu, Irwan Susanto mempunyai dugaan lain bahwa pelaku menghabisi korban di lokasi lain.
Artinya, tempat yang menjadi TKP saat ini hanyalah untuk membuang jenazahnya.
Meski begitu, dirinya belum bisa bisa memberikan keterangan lebih banyak soal kemungkinan tersebut lantaran semuanya masih dalam tahap penyelidikan.
Termasuk dengan melihat tayangan rekaman CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.
"Kami pun menduga begitu, tapi kami lagi sedang mencari, kami tidak bisa memastikan apakah di bunuh di lokasi itu atau di tempat yang lain," pungkasnya.
Simak video lengkapnya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)