Terkini Nasional
Koordinasi BIN Dialihkan, Refly Harun Ungkap Spekulasi soal Budi Gunawan: Dekat Partai Penguasa
Pakar hukum tata negara Refly Harun mengungkapkan deretan spekulasi tentang pengalihan koordinasi Badan Intelijen Negara (BIN).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Meskipun begitu, ia menambahkan hal ini masih menjadi spekulasi.
"Mungkin presiden dan the ruling party lebih merasa safe kalau itu langsung ke presiden saja. Mungkin, namanya juga analisis," paparnya.
Ia menyinggung relasi Budi Gunawan dengan Megawati, yang diketahui berkediaman di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Refly mengaku sempat berurusan dengan Megawati melalui BIN sebagai penghubung.
"Yang sudah saya sebutkan, relasi Kepala BIN dengan kekuatan-kekuatan politik yang ada. Semua orang tahu bahwa relasinya dengan Teuku Umar begitu kuat," ungkitnya.
"Bahkan saya punya pengalaman misalnya kalau kita punya urusan dengan Teuku Umar, efektif melalui BIN karena relasi yang kuat," tambah Refly.
Seperti diketahui, penunjukkan Budi Gunawan menjadi Kepala BIN pada 2016 cukup kontroversial lantaran ia sempat ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.
Tidak hanya itu, Budi Gunawan diketahui menjadi mediator Jokowi dengan rival politiknya saat pemilihan presiden.
"Jadi ada yang mengatakan begitu, tapi wallahualam semuanya," tandas Refly Harun.
Lihat videonya mulai menit 9:00
Singgung Sisi Politik dalam Pengalihan BIN
Sebelumnya Refly menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan koordinasi BIN.
"Produk regulasi ini di bawah kontrol presiden dan memang BIN adalah bagian dari eksekutif, tentu presiden punya hak prerogatif untuk mengatur tata letaknya di mana," papar Refly Harun.
"Mau ditaruh di bawah koordinasi Kemenko Polhukam atau langsung di bawah presiden, terserah presiden," lanjutnya.