Terkini Daerah
Beredar Isu Bocah yang Tewas dalam Tandon Dipaksa Ngamen dan Disiksa, Nenek Korban: Mohon Dihapus
Tewasnya bocah 5 tahun bernama Aulia dalam tandon air di sebuah rumah kos menjadi misteri.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Tewasnya bocah 5 tahun bernama Aulia dalam tandon air di sebuah rumah kos di Kampung Babakan Stasiun, Desa Penenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (17/7/2020) menjadi misteri.
Aulia diduga tewas dalam tandon penuh air karena adanya tindak pembunuhan.
Beredar isu di media sosial bahwa orang tua Aulia sering menyiksa anaknya sendiri.

• Misteri Janggalnya Bocah Tewas dalam Tandon Air, Polisi: Dugaan Kami Memang Ada Upaya Pembunuhan
Entin mengatakan bahwa isu paksaan untuk mengamen dan penganiayaan itu tidak benar
Menanggapi isu tersebut, Nenek korban, Entin dengan tegas membantahnya.
"Kata-kata orang lain di medsos, katanya anak itu dipaksa ngamen terus katanya suka dipukulin terus disiksa katanya."
"Sedangkan dari pihak orang tuanya enggak, enggak dipaksa ngamen. Enggak dipaksa-paksa ngamen, disiksa enggak ada," kata Entin.
Sehingga Entin meminta agar orang-orang yang menyebarkan kabar demikian di media sosial segera menghapusnya.
"Jadi mohon dengan sangat hapus itu penyebaran di medsos itu mah cuma hoax," imbuhnya.
• Ada Tindak Pidana pada Kasus Tewasnya Bocah 5 Tahun di Tandon Air, Polisi: Persiapan Tersangka
Sebelum ditemukan tewas pada Jumat, rupanya Aulia sempat menhilang.
Sehingga, Entin sempat ingin melaporkan kehilangan cucunya ke Kapolsek setempat.
Ada yang sempat menyebut bahwa pada pukul 9 malam, cucunya masih berada di sekitar rumah.
"Saya teh kan udah subuh nyari-nyari ke sini enggak ada, terus pas saya mau ganti baju ke Kapolsek katanya jam 9 (malam), (Aulia) terakhir di sini teh."
"Mau laporan ke Kapolsek ada berita dari sini ada katanya di dalam toren, terus saya lari ke sini," cerita Entin.
Meski demikian, tidak ada orang yang tahu kapan cucunya bisa ke atas rumah di tempat tandon berada
"Katanya kemarin jam 9 masih ada, jam 9 malam. Tau ke atasnya jam berapa enggak ada yang merhatiin," ujar dia.
• TOP 5 BERITA POPULER: Kronologi Penemuan Bocah di Tandon Air hingga Refly Harun Tanggapi Gibran
Sehari-hari Aulia tinggal bersama pamannya yang masih SMP, ayah tiri serta ibunya yang juga merupakan anak Entin.
Pada saat kejadian, Aulia tidak dibawa ke rumahnya yang berada dekat stasiun.
"Sama pamannya, anak saya yang paling bungsu sama pamannya yang SMP, sama bapak tirinya, sama anak saya."
"Kalau enggak dibawa berangkat mah sehari-harinya sama saya, kalau kemarin mah enggak mau, maunya di kontrakan, saya di stasiun," kata dia.
Lihat videonya mulai menit ke-5:54:
Polisi Duga Aulia Tewas Dibunuh
Di acara Kabar Siang tv One pada Sabtu (18/7/2020), Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Agta Bhuwana Putra mengakui adanya banyak kejanggalan dalam kasus ini.
Saat ini pihaknya masih melakukan proses penyelidikan terkait hasil otopsi.
"Untuk hasil otopsi masih kita gunakan proses penyelidikan belum bisa kita laksanakan untuk rilis ke publik," kata Agta.
Ia mengakui bahwa ada kejanggalan terkait kasus tersebut.
Apalagi, sebelum ditemukan tewas ditemukan di tandon, AP sempat hilang seharian.
"Baik bisa kami sampaikan memang banyak sekali terjadi kejanggalan dan memang kronologisnya saudari AP ini menghilang sekitar 10 an malam dan akhirnya ditemukan oleh kedua orang tuanya sekitar jam 9 pagi pada tanggal 17 Juli 2020," jelasnya.

• Ada Luka di Tangan Mayat Bocah 5 Tahun di Tandon Air, Warga: Dia Sering Dipukul, Pokoknya Kasihan
Bahkan, Agta menyebut kejanggalan-kejanggalan itu mengarah pada dugaan pembunuhan.
"Jadi memang ada beberapa kejanggalan yang tentunya menjadi dugaan kami bahwa memang terjadi adanya upaya pembunuhan terhadap korban," katanya.
Sehingga saat ini polisi tengah menyelidiki lebih lanjut keterangan para saksi.
Sedangkan orang-orang yang dimintai keterangan itu adalah orang-orang terdekat korban.
"Jadi memang untuk keterangan-keterangan para saksi masih kita dalami secara serius yang nantinya akan kami laksanakan gelar untuk menentukan hasil penyelidikan kami."
"Untuk sampai sekarang sudah hampir enam saksi termasuk keluarga dari korban yaitu orang tua dan juga keluarga terdekat dari korban," katanya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)