Terkini Nasional
Sebut Pilkada Serentak 2020 Mungkin Bisa Mundur, Tito Karnavian: Masih Ada Fleksibel ke Tahun 2021
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian buka suara soal gelaran Pilkada Serentak 2020.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian buka suara soal gelaran Pilkada Serentak 2020.
Dilansir TribunWow.com, menurut Tito Karnavian Pilkada Serentak 2020 direncanakan akan digelar pada Desember 2020 setelah mundur dari penetapan sebelumnya, yakni bulan September.
Pilkada serentak akan digelar pada 9 Desember mendatang dengan menerapkan protokol kesehatan.

• Alasan Raffi Ahmad Diajak ke Politik, Refly Harun Duga untuk Biaya Pilkada: Pendapatannya Miliaran
Hal itu diketahui berdasarkan hasil Rapat Paripurna DPR yang telah mengesahkan Perpu Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pilkada Serentak, menjadi Undang-Undang, seperti yang dikutip dari Kompas Pagi, Selasa (14/7/2020).
Pada pergelarannya itu, Pilkada serentak 2020 akan diikuti oleh 270 daerah yang tersebar di Indonesia.
Meski sudah ditentukan akan dilakukan pada Desember, Tito Karnavian tetap akan menyesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi saat ini, yakni pandemi Virus Corona.
Maka dari itu, dikatakannya bahwa tetap ada peluang bahwa Pilkada serentak 2020 mengalami penundaan atau kemunduran.
Tito Karnavian mengatakan hal itu terjadi jika situasi Covid-19 di Tanah Air bukannya membaik, melainkan justru sangat buruk.
Dengan begitu, maka kemungkinan akan digelar pada tahun 2021.
Namun, dirinya berharap penanganan Covid-19 bisa cepat untuk teratasi.
Sehingga gelaran pesta rakyat lima tahunan untuk menentukan kepala daerah itu bisa tetap diselenggarakan sesuai dengan rencana, yakni 9 Desember 2020.
• PDIP Belum Tentukan Pilihan di Pilkada Solo 2020, PKB Tegaskan Dukung Gibran: Siap Gelar Dekralasi
"Pemilu Kada 2020 dari bulan September dan kemudian menjadi Desember 2020 namun juga melihat situasi pandemi Covid-19," ujar Tito Karnavian setelah mengikuti Rapat Paripurna DPR.
"Kita harapkan bisa menurun, bisa dikendalikan, kecuali dalam keadaan yang sangat-sangat luar biasa, masih ada fleksibel ke tahun 2021," jelasnya.
Simak video lengkapnya:
• Deretan Kendala Kasus Editor Metro TV Sulit Terungkap: Mayat Busuk, CCTV Buram hingga Masalah Pisau
Raffi Ahmad Diajak ke Politik, Refly Harun Duga untuk Biaya Pilkada
Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti selebriti Raffi Ahmad yang diajak terjun ke dunia politik.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Kamis (16/7/2020).
Diketahui sebelumnya putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah, menawari Raffi Ahmad untuk maju mendampingi dirinya sebagai calon Wakil Walikota Tangerang Selatan.

• Pesan Nagita Slavina jika Raffi Ahmad Berniat Terjun di Dunia Politik: Harus Mau Nyebur, Byur, Basah
Sejauh ini Raffi Ahmad mengaku masih memikirkan tawaran tersebut dan belum menolak maupun mengiyakan.
Refly Harun kemudian menerka-nerka alasan politisi mengajak artis ikut terjun dalam dunia politik.
Menurut dia, pengalaman dalam pemerintahan tidak cukup menjadi bekal seseorang maju dalam pemilihan umum.
"Kalau kita pakai hukum pemilu yang mendasar, hanya mengandalkan popularitas, kemudian juga track record, tidak cukup," jelas Refly Harun.
Ia mengungkit ada biaya pemilu yang harus dikeluarkan pasangan calon pemimpin.
Seperti diketahui, biaya kampanye saat pemilu dapat mencapai jumlah miliaran rupiah.
Refly menduga faktor ini menjadi alasan Siti Nur Azizah menawarkan posisi tersebut untuk Raffi Ahmad.
Selain itu, ia menyinggung nama Raffi Ahmad sudah populer di masyarakat.
"Ternyata ada hal yang lain, logistik misalnya. Logistik berpilkada," ungkit Refly.
"Jadi orang seperti Raffi Ahmad, saya kira bukan karena dia populer saja dilamar, tapi juga full of logistic," lanjutnya.
Ia mengungkit penghasilan Raffi Ahmad sebagai selebriti dapat mencapai miliaran rupiah.
• Prediksi Skenario Pilpres 2024, Refly Harun Bahas Nasib Prabowo sampai Anies: Tergantung Survei
Seperti diketahui, suami Nagita Slavina tersebut juga memiliki banyak usaha sampingan, selain mengisi acara dan iklan televisi.
"Logistiknya luar biasa. Pendapatannya sebagai artis per bulan bisa miliaran rupiah," papar Refly.
"Jadi wajar kalau dia dilamar di mana-mana," lanjut pakar hukum tersebut.
Alasan lain yang diduga Refly adalah usia Raffi Ahmad yang masih muda.
Selain itu, ia memiliki penampilan yang menarik.
"Dia punya popularitas, punya logistik yang luar biasa, dan kemudian juga enak dilihat. Muda, usia baru 33 tahun," jelas mantan Komisaris Pelindo ini.
"Muda, kaya, sehingga bisa menjadi magnet," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 10:00
(TribunWow/Elfan Nugroho/Brigit)