Terkini Nasional
Erick Thohir Sebut Rangkap Jabatan di BUMN Sudah Berjalan Lama dan Hal yang Lumrah, Ini Alasannya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memberikan tanggapan terkait adanya rangkap jabatan di Kementerian BUMN.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memberikan tanggapan terkait adanya rangkap jabatan di Kementerian BUMN.
Dilansir TribunWow.com, Erick Thohir menilai hal itu sudah berjalan lama dan menurutnya juga merupakan kondisi yang lumrah.
Hal itu disampaikan dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Jumat (10/7/2020).

• Alasan Erick Thohir Datangi KPK, Sebut soal Kasus Garuda Indonesia: Mau Tidak Mau Harus Diperbaiki
"Ketika berbicara rangkap jabatan, ini sudah sejak lama, sudah berjalan lama," ujar Erick Thohir.
"Jadi kalau dikritik musti ada solusi."
Menurutnya, ada perlunya juga adanya rangkap jabatan di Kementerian BUMN.
Dikatakannya, hal itu berkaitan dengan masalah sinergisitas antar kementerian.
Erick Thohir kemudian mencontohkan persoalan di Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
"Hal yang kita lihat kenapa banyak rangkap jabatan di Kementerian itu, memang suka tidak suka, banyak BUMN itu perlu juga sinergisitas dengan kementerian lain," jelas Erick Thohir.
"Contoh kita bicara misalnya Pelindo, Pelindo itu mengelola pelabuhan, tetapi kan banyak pelabuhan yang lain juga dimiliki oleh pemerintah langsung," ungkapnya.
"Tarif atau pengembangan pelabuhan kan perlu izin, nah hal-hal ini saya rasa hal yang lumrah."
Dirinya juga mencontohkan di Perbankan, Pertamina, dan PLN, yang disebutnya merupakan perusahaan besar yang dipunyai negara.
Ia mengatakan dalam mengelola, khususnya Pertamina dan PLN dalam urusan subsidi, membutuhkan bantuan dari perwakilan Menteri keuangan yang disebutnya juga memiliki fungsi pengawasan.
• Erick Thohir Ngaku Banyak yang Berusaha Menjegalnya di BUMN: Semua Orang Ngerti Ini Pembusukan
"Seperti misalnya kalau diperbankan juga atau di pertamina atau PLN ada juga perwakilan Menteri Keuangan, karena memang kan itu sangat besar sekali yang namanya subsidi, ini bagian dari pengawasan juga," terang Erick Thohir.
"Saya rasa suatu yang lumrah lah," tegasnya.
Sementara itu menanggapi jika kemungkinan adanya konflik kepentingan, Erick Thohir mengaku tetap tidak membiarkan orang tersebut bekerja secara bebas.
Karena menurutnya tentu ada pemeriksaan dan penyeimbangan setiap kali dilakukan rapat.
Ia juga menegaskan kepada komisaris utama dalam sebuah perusahaan untuk tidak banyak menganggu kebijakan operasional.
"Biasanya saya melakukan cek and balance, ada rapat bulanan dengan Komut dan Dirut terpisah," kata Erick Thohir.
"Komut tentu jangan interfere kebijakan operasional. Kalau mereka saya panggil berdua lebih kompak," pungkasnya.
• Sempat Muncul Tagar #ErickOut dan #2024ErickRI1, Erick Thohir: Jangan-jangan dari Satu Orang?
Simak videonya mulai menit awal:
Ngaku Banyak yang Berusaha Menjegalnya di BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan banyak upaya untuk memberi stigma buruk pada dirinya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (10/7/2020).
Diketahui Erick Thohir berupaya merampingkan BUMN dan perusahaan yang bernaung di bawahnya.
Langkahnya yang kontroversial tersebut kemudian menuai sorotan publik.
Erick mengaku ada beberapa pihak yang berusaha menjatuhkan sepak terjangnya di BUMN.
"Silakan saja buktikan kalau saya yang menggerakkan. Ada bansos (bantuan sosial) yang ada foto saya, silakan buktikan," ungkap Erick Thohir.
Ia menyebutkan isu pemberian bansos atas nama Erick Thohir tersebut sudah diklarifikasi oleh timnya.
Saat itu beredar kabar Erick Thohir membagian bansos dengan tulisan dukungan agar dirinya menjadi calon presiden.
• Bantah Kabar Ahok Jadi Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir, Arya Sinulingga: Semua Itu Masih Hoaks
"Waktu ada kejadian pertama di Jakarta Utara, saya ngirim tim, benar ada enggak? Enggak ada tempatnya," katanya.
"Berarti kan ini ada permainan," lanjut Erick Thohir.
Ia mengecam dengan keras langkah semacam itu yang berupaya menjatuhkan nama baiknya.
"Saya rasa kalau hal ini terus dilakukan, semua orang ngertilah ini pembusukan," komentar mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Meskipun begitu, ia tidak ingin menduga-duga alasan adanya upaya tersebut.
"Ya, enggak tahu, supaya cepat di-reshuffle kali?," kata Erick Thohir.
Erick Thohir membenarkan upaya kotor tersebut mungkin dilakukan karena usahanya merampingkan BUMN.
"Mungkin juga," jawabnya singkat.
Namun Erick Thohir enggan membahas lebih lanjut hal itu.
Ia mengaku lebih fokus pada kinerjanya sebagai Menteri BUMN.
• Sindir Arya Sinulingga, Adian Napitupulu Kritik Penjelasan Erick Thohir: Mungkin Usul Arya Kali Ya
"Tapi gini, saya selalu bilang kita diberi amanah. Kita harus lillahi taala jalan kerjain yang memang sesuai dengan programnya," jelas pengusaha media massa tersebut.
"Kalau kita memang jalan sesuai programnya ini dianggap salah, toh bisa di-reshuffle sama presiden," tambah Erick.
Erick menyebutkan sudah menjadi kewajibannya untuk membenahi program BUMN, termasuk memangkas jumlah perusahaan.
"Saya rasa program dari BUMN yang tadinya 800, 140 BUMN harus dikecilkan menjadi 70, ini sebuah keharusan," tegas pendiri Mahaka Group ini.
"Tidak mungkin semua orang bisa mengawasi ratusan perusahaan walaupun dengan tim yang kuat. Lebih baik kita kecilkan BUMN-nya, kita fokuskan," papar Erick Thohir.
(TribunWow/Elfan Nugroho/Brigita)