Terkini Nasional
Tanggapi Rencana RUU HIP Diganti RUU BPIP, Ketua PA 212 Slamet Maarif: Jangan Cuman Ganti Nama
Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif tanggapi perihal rencana atau usulan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) akan diganti dengan RUU BPIP.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Yang mati itu partainya, partai komunis, sedangkan paham ideologi komunis itu tidak mati, masih tetap hidup," tegasnya.
• Disebut Berpeluang sebagai Calon Menteri Baru Jokowi, Sandiaga Uno: Hak Prerogatif Presiden
Dirinya juga membuktikan bahwa para komunis masih ada di Tanah Air.
Dikatakannya bahwa banyak kader dari partai politik yang dikirimkan ke China untuk mempelajari tentang paham tersebut bersama Partai Komunis China.
"Buktinya kader-kader partai tertentu yang dikirim ke China, belajar dengan Partai Komunis China," ungkapnya.
"Ngapain kalau dia enggak senang PKI, belajar sama PKI China, Partai Komunis China dijadikan guru," imbuhnya.
Lebih lanjut Tengku Zulkarnain menyinggung soal Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Tengku Zulkarnain mengaku akan terus mengingat apa yang telah disampaikan oleh Kepala BPIP, yakni mengatakan bahwa musuh besar pancasila adalah agama.
Dengan begitu, maka dapat disimpulkan tidak akan beres di dalam pengelolaannya.
"Yang kedua, itu kepala BPIP pernah mengatakan bahwa musuh terbesar dari pancasila adalah agama, agama islam," terangnya.
"Jadi kalau ini mau dibuat jadi Undang-Undang BPIP, sedangkan ketuanya saja menganggap agama Islam musuh pancasila," jelasnya.
"Ini berbahaya diberikan senjata, ibarat bandit diberi pistol."
• Berkedip dan Bersiul pada Lawan Jenis Bisa Kena Pidana dalam RUU PKS? Begini Penjelasan DPR
Maka dari itu, Tengku Zulkarnain menolak tegas jika pembahasan RUU HIP dilanjutkan untuk menjadi Undang-Undang.
Menurutnya biarkan saja BPIP tetap diatur di dalam Keputusan Presiden.