Virus Corona
Soal Kalung Kementan, Dokter Paru Keberatan: Sekelas Menteri Jangan sampai Sebut Antivirus Corona
Dokter Spesialis Paru RSUD Pasar Rebo dr Eva Sri Diana mengkritik klaim antivirus Corona yang disampaikan Kementerian Pertanian (Kementan).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Selain itu, Fadjry mengklaim minyak atsiri eucalyptus dapat menjadi antivirus terhadap virus avian influenza (flu burung) subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.
Eva menilai pernyataan itu masih sebatas klaim yang belum dapat dibuktikan kebenarannya.
"Antivirus harus berupa evidence, tidak bisa dikatakan sebuah obat atau zat itu menjadi obat anti tanpa penelitian lebih lanjut," kata Eva.
"Dunia kedokteran ini menyangkut nyawa manusia. Tidak boleh coba-coba," tegasnya.
Selain itu, Eva khawatir adanya klaim antivirus dapat menimbulkan persepsi berbeda di masyarakat.
Menurut dr Eva, masyarakat akan berpikir menggunakan kalung tersebut sudah cukup untuk menangkal virus tanpa perlu menerapkan protokol kesehatan.
"Kalaupun ini misalnya untuk pemakaian luar, orang akan berpikir dengan ini saja saya sudah sehat. Ini lebih berbahaya lagi," tambahnya.
• Apa Itu Kalung Ajaib yang Diklaim Kementan Antivirus Corona hingga akan Diproduksi Massal?
Lihat videonya mulai menit 4:20
Alasan Kementan Luncurkan Kalung Antivirus
Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan) Indi Dharmayanti menjelaskan latar belakang peluncuran kalung antivirus.
• Apa Itu Kalung Ajaib yang Diklaim Kementan Antivirus Corona hingga akan Diproduksi Massal?
Dilansir TribunWow.com, Indi menjelaskan alasan diluncurkannya antivirus tersebut adalah untuk memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar masyarakat.
Langkah Kementan kemudian menjadi sorotan karena sejauh ini belum ada obat atau vaksin yang diakui dapat menangkal Virus Corona.
Indi kemudian menjelaskan alasan Kementan tidak memilih menggunakan anggaran untuk meneliti vaksin Virus Corona.