Virus Corona
Kementan Luncurkan Kalung Antivirus, Dokter Paru Nilai Sia-siakan Anggaran: Obat yang Masih Jamu
Dokter Spesialis Paru RSUD Pasar Rebo dr Eva Sri Diana mempertanyakan tujuan diluncurkannya kalung antivirus Corona.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
"Tapi sekarang kita sedang butuh dana untuk obat utama. Kenapa Mentan menggunakan uang, anggaran untuk obat yang masih berupa jamu?" tanya dr Eva.
Ia menambahkan, penggunaan istilah antivirus dapat menimbulkan salah persepsi di masyarakat.
Eva khawatir masyarakat akan menganggap kalung tersebut sudah cukup untuk menangkal virus dan tidak perlu menerapkan protokol kesehatan.
Sebelumnya Kementan mengklaim kalung ini dapat menangkal sampai 80 persen potensi penularan virus.
"Kalau riset, silakan. Kita semua masih melakukan riset," jelasnya.
"Tapi ini jangan seakan-akan sampai bikin salah persepsi rakyat, menganggap ini antivirus," lanjut dr Eva.
"Mereka menganggap cukup dikalungkan saja. Kok bisa jadi antivirus?" tambahnya.
• UPDATE Virus Corona di Indonesia 5 Juli 2020: Total 63.749 Terinfeksi Covid-19, Ada 1.607 Kasus Baru
Lihat videonya mulai menit 8:30
Vaksin Virus Corona Tak Menjamin Kekebalan
Di sisi lain, sebelumnya, ahli virologi memperingatkan bahwa vaksin Virus Corona yang tengah dikembangkan tidak menjamin dapat memberi kekebalan terhadap virus tersebut bila terjangkit kembali.
Robert Lambkin-Williams, seorang ahli virologi independen di Virology Consult Ltd, mengatakan tidak ada bukti yang jelas bahwa antibodi yang dihasilkan untuk melawan virus memberi perlindungan terhadap infeksi ulang Covid-19.
Ia mengatakan bahwa masih ada kemungkinan seseorang terinfeksi Covid-19 kembali meskipun ia telah mendapat suntikan vaksin.
Diketahui, pemberian vaksin ditujukan untuk merangsang tubuh untuk membentuk antibodi yang akan melawan virus yang menyerang dari dalam.
Selain itu, bila imunitas terhadap Virus Corona telah terbentuk di dalam tubuh, orang yang terjangkit akan kebal dan tidak dapat terinfeksi virus yang sama kembali.
• Kronologi Ratusan Warga Ambon Hadang Ambulans untuk Ambil Paksa Jenazah Pasien Positif Covid-19