Virus Corona
Kementan Luncurkan Kalung Antivirus Corona, Bantah terkait Kemarahan Jokowi: Kita Tidak Ada Anggaran
Peneliti Kementan Indi Dharmayanti membantah peluncuran kalung antivirus Corona adalah untuk menyerap anggaran.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Meskipun tidak dapat diklaim sebagai obat, Syahrizal menilai tidak masalah jika Kementan ingin memproduksi barang tersebut.
"Ketika mau diproduksi, monggo (silakan) saja," kata Syahrizal.

Ia menyoroti klaim penelitian Kementan yang menyebutkan minyak eucalyptus dapat digunakan untuk membunuh virus.
Diketahui eucalyptus adalah tanaman sejenis minyak kayu putih yang umum digunakan masyarakat untuk obat herbal sehari-hari.
"Jadi persoalannya bukan karena komersialisasi jamu, tidak ada masalah di sana," papar Syahrizal.
"Yang jadi masalah adalah klaim bahwa jamu ini bisa bersifat antivirus. Itu yang jadi masalah," tegas epidemiolog tersebut.
Menurut Syahrizal, Kementan seharusnya berhati-hati menggunakan istilah antivirus.
Ia menilai istilah tersebut dapat menimbulkan kerancuan dalam pemahaman masyarakat dan akhirnya hanya mengandalkan kalung antivirus.
"Saya kira mungkin kita perlu menjaga masyarakat agar produk-produk yang ada di pasaran, tentunya masyarakat tahu persis apa manfaat produk itu," jelas Syahrizal.
Syahrizal menyebutkan seharusnya ada sosialisasi lebih lanjut yang dilakukan Gugus Tugas.
"Ketika ini disebut sebagai antivirus, saya kira bagian ini merupakan bagian tanggung jawab Gugus Tugas," kata Syahrizal.
"Di sana ada tim pakar yang mengedukasi masyarakat," lanjutnya.
Menurut Syahrizal, adanya kalung antivirus tersebut dapat menimbulkan salah persepsi di masyarakat.
"Jangan sampai masyarakat salah paham, mempunyai harapan yang berlebihan," tandasnya.
Dikutip dari laman resmi pertanian.go.id, Kepala Balitbang Pertanian Fadjry Djufry menjelaskan eucalyptus dikenal masyarakat sebagai obat herbal dengan berbagai manfaat.