Virus Corona
Heboh Kalung Anti-Corona Berbahan Eucalyptus, Kementan Ralat Istilah Antivirus: Ini Berpotensi
Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan) Indi Dharmayanti membantah pihaknya pernah menggunakan istilah antivirus.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
Menurut dia, hal itu penting untuk menghindari kebingungan masyarakat.
"Itu 'kan harus tetap ada uji, kalau berpotensi itu harus ada pembuktiannya, enggak bisa langsung seperti itu," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Eva juga menyebutkan ada tahapan pengujian yang seharusnya diterapkan sebelum menetapkan klaim semacam itu.
"Belum ke pasien, belum uji klinis ke pasien, belum diakui dunia," papar dr Eva.
"Ini masih tidak ada bedanya dengan obat-obat yang lain," lanjutnya.
Eva menilai seharusnya pihak Kementan dapat lebih bertanggung jawab terhadap klaimnya.
Ia mengingatkan agar jangan sampai terjadi blunder.
"Saya berharap sekelas menteri jangan sampai melontarkan kata-kata ini antivirus," tegas dr Eva.
• Kementan Luncurkan Kalung Antivirus, Dokter Paru Nilai Sia-siakan Anggaran: Obat yang Masih Jamu
Lihat videonya mulai menit 6:20
Perkembangan Vaksin Covid-19 Menggembirakan
Perkembangan penelitian kandidat vaksin Virus Corona dilaporkan memperoleh hasil yang menggembirakan.
Dari sejumlah kandidat yang telah melakukan tahap pengujian, sebuah penelitian yang dilakukan telah berhasil meningkatkan kekebalan tubuh manusia terhadap Virus Corona.
Peneliti berharap pengujian lebih lanjut pada sukarelawan dalam skala yang besar akan dapat segera dilakukan pada musim panas nanti.
• Dokter di AS Tidak Bisa Menjamin Negaranya akan Punya Vaksin Covid-19 yang Aman dan Efektif
Dilansir ABC News, Rabu (1/7/2020), Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, melaporkan tanda-tanda menggembirakan dari pengujian paling awal terhadap calon vaksin Covid-19.
Pengujian empat vaksin Virus Corona eksperimental yang sedang diuji oleh kedua perusahaan tersebut menunjukkan hasil yang menggembirakan.