Virus Corona
Alasan Kementan Luncurkan Kalung Antivirus, Sebut Manfaatkan Bahan Sekitar: Kita Temukan Eucalyptus
Pihak Kementan Indi Dharmayanti menjelaskan latar belakang peluncuran kalung antivirus.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Adapun pengujian awal tersebut melibatkan pengamatan dan penelitian akan efek vaksin terhadap 45 orang sukarelawan.
Sukarelawan diberikan dua suntikan berdosis rendah maupun sedang, yang berselang selama satu bulan secara terpisah.
Setelah itu, mereka diamati dan diteliti lebih lanjut mengenai efek vaksin tersebut ke tubuh mereka.
Ternyata, imun tubuh para sukarelawan tersebut merespons suntikan vaksin dan berhasil membentuk kekebalan terhadap Virus Corona dalam jumlah yang diharapkan cukup untuk melindungi tubuh.
Menurut hasil awal penelitian tersebut, jumlah antibodi dalam tubuh mereka setara dengan jumlah antibodi yang ada dalam tubuh penyintas Covid-19 yang telah selamat.
Efek sampingnya khas untuk seperti kebanyakan vaksin pada umumnya yaitu demam dan rasa sakit di sekitar bagian tubuh yang disuntik.
Laporan tersebut telah dikirim untuk publikasi dalam jurnal ilmiah tetapi belum ditinjau lebih lanjut.
• Peringatkan Vaksin Virus Corona Tak Menjamin Kekebalan, Ahli Virologi: Tidak akan Menyembuhkan Semua
Dengan kandidat potensial lainnya yang masih dalam tahap pengujian paling awal, Pfizer bertujuan untuk membuka percobaan skala besar musim panas ini.
Namun, pihaknya belum dapat mengatakan suntikan mana yang paling baik untuk diujicobakan.
Para peneliti menyatakan bahwa mereka tidak akan memberikan suntikan dengan dosis tertinggi yang awalnya diuji, dan bertahan dengan dosis rendah dan menengah.
Menurut mereka, suntikan dosis tinggi menyebabkan lebih banyak reaksi injeksi tanpa manfaat tambahan yang jelas.
Sementara itu, sekitar 15 kandidat vaksin Covid-19 yang berbeda di seluruh dunia, sedang dalam tahap pengujian pada manusia.
Beberapa kandidat siap untuk memulai studi tahap terakhir berskala besar untuk membuktikan apakah calon vaksin tersebut benar-benar berfungsi.
Tiap perusahaan melakukan pendekatan berbeda pada jenis vaksin yang berbeda, sehingga akan meningkatkan peluang bahwa setidaknya satu pendekatan bisa berhasil.
Calon vaksin dari perusahaan Pfizer dan BioNTech menggunakan sepotong kode genetik Virus Corona untuk membuat tubuh lebih unggul dalam mengenali dan menyerang virus.
Sedangkan, awal pekan ini, Inovio Pharmaceuticals mengeluarkan rilis berita yang mengatakan bahwa kandidat vaksin berbasis gennya juga menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam pengujian awal yang serupa, pada 40 sukarelawan. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Noviana)