Terkini Daerah
Sisir Desa Pasca-Bentrokan di Madina, Polisi: Kami Tak Menemukan Satu pun Laki-laki di Kampung Ini
Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan pasca-bentrokan terkait bantuan langsung tunai (BLT) di Mandailing Natal.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan pasca-bentrokan terkait bantuan langsung tunai (BLT) di Mandailing Natal (Madina).
Kepala Urusan Humas Kepolisian Resor Madina Bripka Yogi mengatakan, pihaknya juga menyisir Desa Mompang Julu, untuk mengejar provokator kerusuhan.
Namun, saat tiba di desa, mereka justru mendapati tidak ada satu lelaki dewasa pun di sana.
• Detik-detik Mencekam Warga Bakar Mobil Wakapolres Mandailing Natal, Massa Tuntut Kades Mundur
Penyisiran ini dilakukan oleh 70 personel dari Polres Madina, Ditreskrimum serta Batalyon C Polda Sumatera Utara.
"Ini kami bersama Pak Kapolres Madina, Wadir Krimum Polda Sumut dan Brimob sedang turun ke lokasi dan melakukan penyisiran."
"Dan kami tidak ada menemukan satu pun laki-laki di kampung ini," kata Yogi lewat sambungan telepon kepada kompas.com, Jumat (3/07/2020).
Dilaporkan, situasi Desa Mompang Julu, Panyabungan Utara, Mandailing Natal sempat memanas setelah penangkapan tiga warga yang diduga provokator kerusuhan beberapa hari lalu.
Menurut polisi, warga Desa Mompang Julu, Panyabungan Utara, nekat memblokade lagi jalan nasional yang menghubungkan Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
"Memang sempat ada aksi blokade jalan yang kedua kali. Namun karena ini sudah melanggar hukum harus kita proses. Dan akhirnya jalan kembali dibuka pada Kamis (02/07/2020) sekitar pukul 18.30 WIB," ungkap Bripka Yogi.
• Kericuhan Hebat di Madina Tuding Kades Gelapkan Dana Desa, Polisi: Dugaan BLT akan Diselidiki
Sementara itu, untuk mengendalikan situasi di desa tersebut, aparat gabungan dikerahkan. Menurut Yogi, ada sedikitnya 300 personel gabungan dari Polisi, Brimob dan TNI yang disiagakan.
"Iya, sampai saat ini masih terus berjaga. Karena kami akan melakukan penyisiran, olah TKP dan kebutuhan penyidikan. Dan warga yang diduga terlibat kerusuhan, baru tiga orang yang kita amankan," kata Yogi.
Dari penelusuran Kompas.com, aksi blokade kedua sempat membuat jalur nasional lumpuh. Sejumlah wartawan yang hendak meliput pun mendapat ancaman dari warga.
"Wartawan belum ada yang berani masuk ke Desa Mompang Julu. Sudah ada yang diancam dan diusir tadi. Dan kami tidak mau ambil resiko," kata Syahrul Ramadan, wartawan media lokal setempat.
"Ini masih terus berjaga, situasi lengang namun sedikit mencekam. Belum ada kesepakatan apapun," imbuh dia.
Tiga provokator diamankan