Terkini Internasional
Video Detik-detik Longsoran Dahsyat Menyapu Tambang Giok Terbesar di Dunia, Disebut seperti Tsunami
Bencana tanah longsor menelan ratusan pekerja di lokasi penambangan giok di di daerah Hpakant, Kachin, Myanmar utara, Kamis (2/7/2020).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Dalam sebuah video yang diambil saat insiden itu terjadi, menunjukkan tanah longsor besar yang mengalir ke lubang besar atau danau dan menyebabkan gelombang air menyapu sekitarnya.
Menurut kesaksian Maung Khaing, seorang penambang berusia 38 tahun yang berada di lokasi, ia melihat tumpukan tanah menjulang hampir runtuh dan orang-orang berteriak menyuruh lari.
"Dalam semenit, semua orang di bawah (bukit) menghilang. Saya merasa hampa. Ada orang-orang yang terjebak dalam lumpur berteriak minta tolong tetapi tidak ada yang bisa membantu mereka," tuturnya.
• Hanya karena Rokok Tertukar, Pria Ini Tega Bacok Temannya, Korban Sempat Coba Kabur sebelum Dibunuh
• Sengaja Saling Menularkan Covid-19, Pelajar di Alabama Adakan Pesta, Menang Taruhan jika Terinfeksi
Sementara itu, ratusan orang malah berkumpul di tambang untuk menyaring puing-puing yang dibuang dari truk, berharap menemukan batu giok.
Diketahui, Hpakant adalah situs tambang batu giok terbesar di dunia.
Perdagangan batu giok Myanmar dilaporkan bernilai lebih dari 30 miliar dolar per tahun atau sekitar 400 triliun rupiah.
"Mencari batu mulia secara tradisional adalah satu-satunya pekerjaan bagi orang-orang di daerah ini. Mereka tidak punya pilihan mata pencaharian lain," kata penduduk setempat bernama Shwe Thein kepada BBC.
"Mereka akan menambang dengan cara apa pun entah mereka memiliki izin resmi atau tidak. Meskipun tanah longsor terus terjadi, banyak organisasi, termasuk kelompok bersenjata, yang terlibat dalam penambangan batu giok mengatakan situasi di sini baik. Jadi sulit bagi dunia luar untuk mengetahui situasi nyata di sini," ungkapnya.
Undang-undang penambangan batu permata baru telah disahkan tahun lalu, tetapi para kritikus mengatakan pemerintah memiliki terlalu sedikit inspektur dengan otoritas terbatas untuk menghentikan praktik ilegal.
Dilaporkan bahwa para pegiat telah menuduh militer, pengedar narkoba, kelompok pemberontak dan kepentingan bisnis China mengendalikan perdagangan batu giok dan mencegah eksploitasi batu permata berharga yang lebih aman dan lebih berkelanjutan.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
(TribunWow.com)