Terkini Daerah
Cerita Aiptu Budiman, Dulu Marah saat Diminta Salat, Kini Punya Pesantren Anak Yatim dan Madrasah
Aiptu Budiman, Panit II Polsek Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, menceritakan perjalannya mendirikan pesantren gratis bagi yatim dan duafa.
Editor: Lailatun Niqmah
Atas saran seorang kerabat, ia mendatangkan ustaz dari Tasikmalaya.
"Saya adalah santri pertamanya," katanya.
Lambat laun, banyak anak-anak yang mengaji di pesantren itu.
Sang istri pun mendukung niat mulianya itu. Ia pun menggunakan gajinya untuk kebutuhan sehari-hari para santri.
"Saya juga mengantar santri bersekolah sambil berangkat ke kantor," ujarnya.
Saat ini santrinya ada 250 yang sebagian besar adalah yatim dan duafa.
Para santri akan mulai belajar pada 5 Juli 2020, setelah setelah sebelumnya kembali ke rumah karena pandemi Covid-9.
"Untuk yatim dan duafa gratis untuk keseluruhan kebutuhan, mulai dari makan, pakaian, jajan saya nanggung," kata dia.
Tak hanya pesantren, kini ia juga mendirikan madrasah tsanawiyah dan aliyah.
Ada enam pengajar di pesantren dan 23 guru di madrasah.
Polisi unik
Sementara itu, anggota DPR RI Dedi Muyadi yang sering berinteraksi dengan Abah mengatakan, Aiptu Budiman merupakan sosok polisi unik.
Dulunya dia termasuk seorang polisi beringas kepada penjahat, namun kini ia bisa membangun pesantren.
Ia mengaku saat itu ia masih menjabat sebagai bupati Purwakarta dan sering mengunjungi Aiptu Budiman.
"Saya juga ikut lah sedikit-sedikit membidani lahirnya pesantren untuk yatim piatu itu. Sekarang pun dia tugasnya di Polsek Bungursari dan sering pengajian di Tajug Gede Cilodong," katanya.
Saat ini ia menjadi pimpinan pesantren.
Ia menghabiskan masa santai dalam kedinasan di pesantren untuk mendidik anak-anak yatim piatu dan kaum duafa.
"Ia termasuk sosok polisi inspiratif," puji Dedi.
(Kompas.com/Farida Farhan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Aiptu Budiman, Dulu Pernah Marah Saat Diminta salat, Kini Punya Pesantren Anak Yatim"