Terkini Daerah
Cerita Aiptu Budiman, Dulu Marah saat Diminta Salat, Kini Punya Pesantren Anak Yatim dan Madrasah
Aiptu Budiman, Panit II Polsek Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, menceritakan perjalannya mendirikan pesantren gratis bagi yatim dan duafa.
Editor: Lailatun Niqmah
Setelah tinggal di situ, Abah kemudian mengakrabkan diri dengan warga sekitar.
Awalnya ia tak mengaku polisi. Warga pun tak ada yang mengira. Lambat laun ia mengaku karena terdesak.
Ia menuturkan lima warga yang kerap berkumpul dengan Abah memintanya untuk salat.
Namun permintaan itu malah direspons dengan marah.
"Saya marah, saya bilang itu urusan pribadi," ungkapnya.
• Cerita Dosen ITB Buat Ventilator Indonesia, Rela Dapat Cibiran, Menangis, hingga Tidur di Masjid
Lambat laun Abah pun merasa kesepian.
Kemudian buah hatinya yang duduk di bangku SD datang.
Saat hendak pulang, si kecil bilang bahwa saungnya kurang satu untuk salat.
Abah terenyuh. Ia kemudian pulang ke rumahnya dan mengungkap ingin bertobat.
Sang ibu pun memberikan wejangan agar sabar menghadapi ujian yang akan datang. Abah kemudian kembali ke Kampung Dangdeur.
Di sana ia menuaikan janjinya untuk tobat.
Mendirikan pesantren
Lima orang warga yang pernah meminta Abah untuk salat kemudian menemaninya untuk menjadikan saung sebagai pesantren.
Namun, saat ia tengah pulang ke Bandung, saungnya diserang orang tak dikenal dengan tuduhan aliran sesat. Saungnya pun berantakan.
"Saya ingat tentang nasihat ibu saya (tentang ujian)," katanya. Bersama lima orang warga itu, ia sepakat mendirikan pesantren.