Breaking News:

Terkini Internasional

Uni Eropa Membuka Akses untuk 15 Negara, Amerika dan Rusia Tidak Termasuk, Berikut Daftar Lengkapnya

Uni Eropa telah memutuskan untuk membuka kembali perbatasan untuk warga negara dari 15 negara yang bukan anggota UE.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TribunVideo/Radifan Setiawan
ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19. Uni Eropa telah memutuskan untuk membuka kembali perbatasan untuk warga negara dari 15 negara yang bukan anggota UE. 

TRIBUNWOW.COM - Uni Eropa telah memutuskan untuk membuka kembali perbatasan untuk warga negara dari 15 negara yang bukan anggota UE.

Negara-negara tersebut antara lain termasuk Kanada, Maroko dan Australia, tetapi tidak untuk AS, Brasil, dan Rusia.

China ada dalam daftar, tetapi aturan lebih lanjut mengenai perizinan khusus untuk negara tersebut masih dalam penundaan.

Turis yang mengenakan masker melindungi dari paparan virus corona mengunjungi Piazza San Marco, di Venesia, Italia, 24 Februari 2020.
Ilustrasi. Turis yang mengenakan masker melindungi dari paparan virus corona mengunjungi Piazza San Marco, di Venesia, Italia, 24 Februari 2020. (kompas.com/Andrea Merola)

Kasus Positif Covid-19 di Amerika Terus Melonjak, Anthony Fauci: Kita Masih dalam Gelombang Pertama

Lonjakan Penularan Virus Corona Terjadi di Eropa, Berikut Daftar 11 Negara yang Diperingati WHO

Dilansir bbc.com, Rabu (1/7/2020), keputusan bulat oleh Dewan Eropa ini tidak mengikat secara hukum.

Sehingga, masih memberi kebebasan bagi tiap negara untuk memilih tidak membuka diri terhadap semua negara tersebut.

Para diplomat menghabiskan waktu lima hari untuk memperdebatkan daftar itu, di tengah berbagai kekhawatiran terkait pandemi Virus Corona.

Selain China, negara yang aman menjadi tujuan destinasi adalah Aljazair, Australia, Kanada, Georgia, Jepang, Montenegro, Maroko, Selandia Baru, Rwanda, Serbia, Korea Selatan, Thailand, Tunisia, dan Uruguay.

Inggris dan empat negara non-UE lainnya, Swiss, Islandia, Liechtenstein dan Norwegia, secara otomatis dimasukkan dalam daftar negara yang aman.

Namun sejumlah laporan mengatakan ada pendekatan yang dilakukan oleh perwakilan AS, Rusia dan Turki agar negara mereka dimasukkan dalam daftar.

Para pejabat UE mengatakan keputusan itu didasarkan pada sejumlah pertimbangan ilmiah, antara lain:

  • memastikan bahwa tingkat infeksi Covid-19 di negara itu cukup rendah (di mana negara itu memiliki kurang dari 16 dalam setiap 100.000 yang terinfeksi),
  • ada kecenderungan penurunan kasus, dan
  • langkah-langkah pembatasan sosial dinilai berada pada tingkat yang memadai.

Peneliti Lacak Penyebaran Virus Corona di Kota New York: Sebagian Besar Berasal dari Eropa

Penerapan New Normal di 8 Negara Eropa: Belgia Kumpul Maksimal 4 Orang, Rusia Wajibkan Sarung Tangan

Seorang diplomat dari negara anggota Eropa utara mengatakan kepada BBC bahwa kondisi geopolitik juga mempengaruhi keputusan itu.

Ia juga mengatakan bahwa negara-negara Balkan dan Eropa Timur telah merekomendasikan agar Georgia, bekas negara Soviet, dimasukkan.

Sementara itu, pemerintah Hungaria disebutkan telah meminta agar Serbia dimasukkan dalam daftar.

Pejabat Spanyol juga mengatakan bahwa mereka meminta Maroko dimasukkan dalam daftar, asalkan ada perjanjian timbal balik.

Denmark dan Austria berada di antara beberapa negara anggota yang mengusulkan agar daftar negara tersebut dikurangi agar lebih sedikit dari 15 negara.

Halaman
12
Tags:
Uni EropaRusiaAmerika
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved