Breaking News:

Terkini Nasional

Nasir Djamil Tanyakan Menteri Tak Kerja atau Uangnya Tak Ada, Ali Ngabalin: Bisa Menyesatkan Publik

Politisi PKS, Nasir Djamil memberikan pertanyaan terkait rendahnya penyerapan anggaran dari kementerian untuk menangani dampak pandemi Virus Corona.

Youtube/Indonesia Lawyers Club
Politisi PKS, Nasir Djamil dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (30/6/2020). Ali Ngabalin tanggapi pernyataan dari Nasir Djamil terkait rendahnya penyerangan anggaran dari kementerian. 

TRIBUNWOW.COM - Politisi PKS, Nasir Djamil memberikan pertanyaan terkait rendahnya penyerapan anggaran dari kementerian untuk menangani dampak pandemi Virus Corona.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan mendapatkan sorotan tajam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran baru mengeluarkan sebesar 1.53 persen dari total yang dianggarkan menyapai Rp 75 juta.

Dilansir TribunWow.com, Nasir Djamil kemudian mengatakan beranggapan apakah memang menterinya yang tidak bekerja atau tidak bisa membelajankan anggarannya

Atau kemungkinan lainnya adalah karena memang anggarannya tidak ada.

Politisi PKS, Nasir Djamil memberikan pertanyaan terkait rendahnya penyerapan anggaran dari kementerian untuk menangani dampak pandemi Virus Corona dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (30/6/2020).
Politisi PKS, Nasir Djamil memberikan pertanyaan terkait rendahnya penyerapan anggaran dari kementerian untuk menangani dampak pandemi Virus Corona dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (30/6/2020). (Youtube/Indonesia Lawyers Club)

Saat Arya Sinulingga Puji Menteri BUMN Erick Thohir dan Fadli Zon Apresiasi Prabowo Subianto di ILC

Hal ini disampaikan Nasir Djamil dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (30/6/2020).

Namun hal itu lantas dibantah tegas oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Ali Ngabalin yang mengaku sebagai mantan DPR tentunya sangat paham terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dirinya kemudian mengatakan bahwa untuk saat ini semua APBN sudah dialihkan untuk penanganan Virus Corona, karena dianggap menjadi yang sangat diperlukan di tengah kondisi krisis.

"Begini sebetulnya, kita tahu bahwa regulasi ketika DPR menyetujui apa yang kita sebut dengan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang, itu artinya DPR tahu bahwa alokasi anggaran pendapatan belanja negara itu ada," kata Ali Ngabalin.

"Karena itulah maka tadi saya sebut ada yang dilakukan dengan refocusing terkait dengan anggaran pendapatan belanja negara," jelasnya.

Oleh karena itu, Ali Ngabalin tidak setuju dengan anggapan dari Nasir Djamil bahwa negara tidak mempunyai uang.

Menurutnya, hal itu justru bisa menyesatkan publik.

Respons Arya Sinulingga saat Dianggap Bandingkan BUMN dengan Kementerian Lain: Jangan Menembak Saya

"Jadi kalau Bang Nasir tadi menyebutkan bahwa apakah Presiden atau menterinya terkait dengan yang tidak berdaya atau tidak ada uang itu sesuatu yang bisa menyesatkan publik, karena pasti ada uangnya," ungkapnya.

"Negara ini punya uang," tegas Ali Ngabalin.

Mendengar hal itu, Nasir Djamil kembali mengulang dugaannya terhadap rendahnya daya serap anggaran dari para kementerian.

Halaman
12
Tags:
Nasir DjamilAli NgabalinIndonesia Lawyers Club (ILC)JokowiVirus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved