Breaking News:

Viral Medsos

Kisah Polisi Tolak Laporan Anak yang Mau Penjarakan Ibu: Saya Lepas Jabatan Saya Bos, Jangan Durhaka

Seorang warga asal Lombok Tengah, Nusa Tengara Barat, datang ke Mapolres Lombok Tengah hendak melaporkan ibu kandungnya, ke polisi.

Editor: Lailatun Niqmah
Kolase (KOMPAS.COM/IDHAM KHALID) dan (Tangkapan layar Facebook via Kompas.com)
Viral sebuah video di Facebook dan YouTube yang memperlihatkan Kasatreskrim Polres Lombok Tengah AKP Priyo Suhartono menolak laporan seorang anak asal Lombok Tengah berinisial M (kanan) ingin memenjarakan ibu kandungnya, Kalsum (kiri). 

"Iya, saya enggak mau nerima, saya menyarankan untuk dirundingkan keluarga," kata Priyo melalui pesan singkat.

 Kronologi Petugas Damkar Dipukul hingga Berdarah saat Mau Padamkan Api, Kaca Mobil Juga Dipecah

Permasalahan dari harta warisan

Diceritakan Priyo, perseteruan itu berawal dari harta warisan peninggalan ayah M yang dijual seharga Rp 200 juta.

Setelah terjual, sang ibu mendapatkan bagian Rp 15 juta.

Oleh ibunya, uang itu kemudian dipakai untuk membeli motor.

Sambung Priyo, motor tersebut kemudian ditaruh di rumah keluarga, M yang tahu tidak terima dan dianggap menggelapkan.

"Si anak (pelapor) menjual tanah bapaknya Rp 200 juta, ibunya dikasih Rp 15 juta, kemudian belilah motor ibunya. Kemudian motor itu dia pakai sama saudaranya, si anak keberatan," kata Priyo.

Rasa Sedih sang Ibu

Kalsum (60), wanita asal Desa Ranggegate, Lombok Tengah, mengaku sedih karena hendak dilaporkan anaknya, M, ke polisi hanya karena masalah sepeda motor.

Kalsum merupakan ibu dari M yang videonya viral.

Sebelumnya laporan M untuk memenjarakan ibunya ditolak polisi. Kalsum merasa prihatin terhadap tingkah laku anak semata wayangnya itu.

Viral di FB Polisi Tolak Laporan Anak yang Mau Penjarakan Ibunya: Harga Diri Anda Sebatas Motor Itu

Kalsum menjelaskan, motor yang dipermasalahkan dibeli dari bagian warisan suami yang didapatkannya sebesar Rp 15 juta.

"Perasaan sedih, dia anak kandung saya keluar dari rahim saya, bukan anak tiri, hati saya merasa sedih," kata Kalsum dalam bahasa Sasak ditemui Kompas.com, Senin (29/6/2020).

"Motor itu saya beli dari bagian uang warisan 15 juta, sebenarnya ada Rp 200 juta hasil penjualan, tapi M membawa uang warisan tersebut entah ke mana," kata Kalsum menambahkan.

Kalsum mengatakan, anaknya itu sering menghardik dan memukulinya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Lombok TengahPolisiBerita Viral
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved