Breaking News:

Terkini Daerah

Sujud dan Tangisan Risma Minta Jangan Diulangi Lagi, Pakar: Nanti Kepercayaan Masyarakat Hilang

Devie Rahmawati kritisi sikap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang bersujud dan menangis pada Dokter Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Youtube/metrotvnews
Pemerhati Sosial, Devie Rahmawati turut menanggapi soal viral Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang bersujud dan menangis pada Dokter Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Senin (29/6/2020). Komentar itu diungkapkan oleh Devie Rahmawati melalui channel YouTube metrotvnews pada Selasa (30/6/2020). 

Devie membenarkan masyarakat Indonesia, khususnya Surabaya senang melihat tontonan itu.

Namun, harus segera ditindaklanjuti.

"Jadi sekali lagi teater tadi bagus karena tadi masyarakat kita masih, masyarakat simbolik."

"Tapi tolong segera diikuti dengan kebijakan yang kalkulatif dan kecepatan untuk segera merubah," pungkasnya.

Warga Surabaya Belum Jera, Keluarga TNI AD Kritik Risma: Tampak Sekali Kurang Ketegasannya

Lihat videonya mulai menit ke-5:16:

Risma Dinilai Ingin Tunjukkan sebagai Pemimpin yang Lemah

Devie menilai ada motif lain mengapa Risma melakukan hal itu.

Menurut Devie, Risma memang ingin menunjukkan kepada warganya bahwa ia bersama rakyat Surabaya menangani Covid-19.

Meski demikian, tontonan seperti itu tidak terlalu penting dalam konteks krisis seperti sekarang.

"Upaya Ibu Risma untuk menyampaikan pesan bahwa yang bersangkutan berupaya dengan sangat keras untuk mendampingi warganya," kata Devie dikutip TribunWow.com dari channel YouTube metrotvnews pada Selasa (30/6/2020).

"Di satu sisi ini jadi tontonan simbolik yang penting namun dalam konteks krisis tontonan simbolik bukanlah segalanya," ujar Devie.

Devie berpandangan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana pemimpin daerah bisa mencari jalan keluar sekaligus memberikan harapan untuk menangani Covid-19.

"Sebenarnya dalam krisis yang paling diuji adalah kepemimpinan dari para tokoh dalam konteks ini tentu saja para pemimpin-pemimpin daerah."

"Karena kalau kita ilustrasikan krisis itu seperti layaknya semua orang dalam sebuah rumah yang kemudian mengalami kebakaran, di situlah seorang pemimpin dibutuhkan untuk menunjukkan arah ke mana semua orang agar tidak panik, saling memukul, saling menginjak untuk mencari jalan keluar sekaligus memberikan harapan," jelasnya.

Momen ketika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersujud di kaki dokter, Senin (29/6/2020).
Momen ketika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersujud di kaki dokter, Senin (29/6/2020). (TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra)

 Sentil Jiwa Bonek, Keluarga TNI AD Jatim Kecewa pada Warga Surabaya: Risma Teriak Itu Nggak Cukup

Sehingga bisa disimpulkan, sujud Risma di depan publik itu perlu ditindaklanjuti dengan tindakan yang tegas.

Halaman
123
Tags:
Tri RismahariniSurabayaJawa TimurCovid-19Virus Corona
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved