Breaking News:

Terkini Daerah

Sentil 'Jiwa Bonek', Keluarga TNI AD Jatim Kecewa pada Warga Surabaya: Risma Teriak Itu Nggak Cukup

Di acara Kompas Petang Priyo menilai, pemerintah kota yang dipimpin Tri Rismaharini kurang tegas menangani Covid-19 di Surabaya.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Youtube/KompasTV
Di acara Kompas Petang pada Senin (29/6/2020), Priyo menilai, pemerintah kota yang dipimpin Tri Rismaharini kurang tegas menangani Covid-19 di Surabaya. 

Tidak hanya masker, protokol kesehatan selama pandemi Virus Corona (Covid-19) lainnya seperti rajin mencuci tangan dan menjaga jarak juga kerap dilanggar.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, Senin (15/6/2020).

Persiapan new normal dengan stiker one way yang tertempel di lantai Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020).
Persiapan new normal dengan stiker one way yang tertempel di lantai Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020). (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

 

 Khofifah Sebut 3 Pemimpin di Surabaya Raya Sebenarnya Sudah Diperingati Para Pakar: Mestinya Sabar 

Dokter Tirta menyoroti perilaku masyarakat yang masih sulit mematuhi anjuran protokol kesehatan setelah mendengar penuturan seorang warga Surabaya, Jawa Timur.

Ia mengakui fakta tersebut disaksikan sendiri oleh rekan sesama dokter saat bertugas di Surabaya.

"Kalau dari pembicara di Surabaya, kebetulan kolega saya yang sekarang di Wisma Atlet, dr Arifin," ungkap dr Tirta.

"Beliau kemarin studi di sana untuk membantu penanganan di RS Darurat yang ada di Surabaya. Ketika beliau ke sana, kaget karena ada tulisan 'Wani Covid'," tuturnya.

Mengingat cerita tersebut, dr Tirta terkekeh.

Ia lalu menjelaskan sifat masyarakat Jawa Timur yang memang identik dengan bonek.

"Jadi basic-nya Jawa Timur itu begini. Kita terkenal dengan bonek-nya," papar dr Tirta.

"Memang wani perih, kalau orang Jawa bilang," lanjut dia.

Menurut dr Tirta, fakta bahwa virus yang tidak kasat mata membuat masyarakat sering tidak waspada akan bahayanya.

 Candaan dr Erlina Burhan di ILC, Pura-pura Tes Karni Ilyas soal Pakai Masker: Wah Pintar, 100

Berdasarkan pengalaman tersebut, dr Tirta menjelaskan edukasi masyarakat memang harus dilakukan secara bertahap.

"Yang kelihatan aja dilawan, apalagi yang 0,1 mikron. Dari sini kita edukasinya pelan-pelan," paparnya.

Ia membenarkan memang sudah sifat masyarakat Jawa Timur memiliki nyali besar.

"Nyalinya gede banget, saya akui," ungkap dr Tirta.

Halaman
1234
Tags:
Tri RismahariniTNISurabayaCovid-19Jawa TimurVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved