Terkini Nasional
Pakar Ekspresi Analisis Sujud Risma pada Dokter, Sebut Dibuat Sedemikian Rupa: Natural Buat Dia
Pakar mikro ekspresi Kirdi Putra menganalisis makna sikap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang bersujud di hadapan seorang dokter.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Dokter senior ahli paru dari RSU dr Soetomo tersebut juga mengungkapkan bahwa banyak rumah sakit yang saat ini sudah overload.
Mendengar hal itu, Risma tiba-tiba beranjak dan bersujud di kaki dokter tersebut.
Ia menangis dan memohon maaf kepada dokter tersebut.
"Mohon maaf Bapak, mohon maaf," kata Risma dengan suara parau sambil memegangi kaki dokter tersebut.

Rapat tersebut terhenti sementara dan peserta rapat maju membantu Risma yang tak kuasa menahan perasaan.
Ia menuturkan bahwa pihaknya tidak dapat memasuki rumah sakit tersebut dan sempat akan memberikan bantuan namun ditolak.
Risma juga mengatakan bahwa pemerintah daerah merasa kesulitan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit.
"Kalau Bapak nyalahkan kami, kami gak terima, kami tidak bisa masuk di sana," ungkapnya.
Sementara itu, dilansir Kompas.com, Senin (29/6/2020), Risma juga meminta agar pihaknya tidak sepenuhnya disalahkan.
"Tolonglah, kami jangan disangkal terus. Apa saya rela warga saya mati? Kita masih ngurus pukul 03.00 pagi orang meninggal yang warga bukan Surabaya, kami masih urus itu," tutur Risma.
Sambil masih berlinang air mata, wali kota tersebut malah menyalahkan dirinya sendiri.
Kepada para dokter yang hadir dalam rapat tersebut, ia mengatakan bahwa dirinya tak pantas menjadi wali kota.
"Aku enggak pantas jadi wali kota," ucapnya disela-sela tangis. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Noviana)