Breaking News:

Terkini Internasional

Ribuan Kera Ambil Alih Kota Lopburi saat Lockdown, Berkeliaran di Jalan hingga Bersarang di Bioskop

Ribuan kera dikabarkan telah mengambil alih kota Lopburi, Thailand saat pemerintah mencanangkan status lockdown bagi warganya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
AFP
Sekelompok kera berkeliaran di jalanan kota Lopburi, Thailand saat pemerintah memberlakukan isolasi mandiri bagi para warga. 

TRIBUNWOW.COM - Ribuan kera dikabarkan telah mengambil alih kota Lopburi, Thailand, saat pemerintah mencanangkan status lockdown bagi warganya.

Populasi kera yang berjumkah sekitar 6.000 ekor tersebut berkeliaran di jalan-jalan dan membuat kerusuhan.

Primata tersebut telah bersarang di bioskop yang tidak digunakan dan tidak segan untuk berkeliaran di ruang-ruang publik.

Populasi kera di kota Lopburi, Thailand meningkat drastis selama pemerintah memberlakukan lockdown. Sejumlah tempat telah diambil alih oleh sekumpulan kera yang nekat menyerang manusia bila diusir.
Populasi kera di kota Lopburi, Thailand meningkat drastis selama pemerintah memberlakukan lockdown. Sejumlah tempat telah diambil alih oleh sekumpulan kera yang nekat menyerang manusia bila diusir. (AFP)

Kecanduan Alkohol, Kera Ini Mengamuk hingga Bunuh 1 Orang, Diduga Diberi Makan Daging Monyet

Diberi Makan Buah, Monyet di India Terapkan Social Distancing

Mereka juga nekat menyerang siapa pun yang berani untuk mencoba mengusir mereka.

Seperti yang dikutip TribunWow.com dari mirror.co.uk, kera-kera tersebut sebelumnya merupakan daya tarik wisata kota Lopburi.

Para pengunjung biasanya memberi mereka makanan dan mengambil foto para kera tersebut sebelum diberlakukannya lockdown.

Oleh sebab itu, masyarakat membiarkan kelompok kera tersebut berkeliaran karena dirasa masih dalam batas wajar.

Namun dengan berkurangnya kunjungan turis ke kota tersebut, para monyet menjadi kehilangan sumber makanan.

Sebuah toko disambangi oleh sekelompok kera yang mencari makanan setelah pasokannya menipis akibat tak ada turis yang memberi makan.
Sebuah toko disambangi oleh sekelompok kera yang mencari makanan setelah pasokannya menipis akibat tak ada turis yang memberi makan. (AFP)

Sayangnya, beberapa penduduk berpikir cara terbaik untuk menenangkan monyet-monyet tersebut adalah dengan memberi mereka makanan cepat saji.

Tetapi ternyata pemberian makanan yang mengandung kadar gula tinggi tersebut justru memperburuk situasi.

Para kera tersebut malah semakin berperilaku agresif dan makin cepat berkembang biak sehingga jumlahnya semakin berlipat ganda.

Kera-kera meletakkan mayat kelompoknya yang mati di ruang proyeksi belakang bioskop, dan menyerang siapapun yang mendekat.

Bahkan, pada bulan Maret, kelompok monyet tersebut sempat terlibat dalam bentrokan yang besar setelah pasokan pisang telah habis.

Tanpa takut, primata tersebut menguasai jalan Kuil Prang Sam Yod di pusat kota Lopburi dan merusak segel karet di pintu mobil.

Seorang warga kota, Kuljira Taechawattanawanna, mengeluhkan situasi yang terjadi di kotanya tersebut.

"Kami hidup dalam kurungan tetapi monyet tinggal di luar," ujar Taechawattanawanna.

Saat Pandemi, Kekayaan 15 Orang Ini Justru Bertambah, Meningkat hingga Rp 52,5 Triliun Dalam 3 Bulan

Telur Tak akan Lagi Masuk Paket Bantuan setelah 300 Kilogram Membusuk karena Tak Kunjung Disalurkan

Selain itu, ia juga mengeluhkan bau yang berasal dari kotoran para kera yang sudah terlalu banyak jumlahnya tersebut.

"Kotoran mereka ada di mana-mana, baunya tak tertahankan terutama ketika hujan," tuturnya.

Sekarang dilaporkan bahwa bagian-bagian kota telah menjadi daerah terlarang.

Para kera tersebut juga terlihat sering bertengkar antar anggotanya sendiri dan merusak barang sekitarnya.

Mereka juga tak segan memasuki pertokoan atau rumah-rumah penduduk untuk mencari makanan.

Lempar Istri dari Lantai 7, Seorang Turis di Thailand Mengaku Stres karena Terjebak Lockdown

Seorang pemilik toko di Lopburi, Taweesak Srisaguan, menggunakan boneka binatang untuk menakut-nakuti para kera tersebut agar tidak merambah tokonya.

Namun, ia mengatakan bahwa meskipun setiap hari harus berurusan denga para kera tersebut, ia akan merindukan mereka jika mereka dipindahkan.

"Saya terbiasa melihat mereka berjalan-jalan, bermain di jalan," tutur Srisaguan.

"Jika mereka semua pergi, aku pasti akan kesepian," tandasnya.

Peristiwa ini telah mendorong pemerintah setempat untuk turun tangan.

Petugas berwenang telah berusaha menarik para kera tersebut ke dalam kurungan berisi buah-buahan.

Setelah itu, para petugas membius para kera tersebut dan membawanya ke klinik untuk dilakukan sterilisasi. (TribunWow.com)

Tags:
ThailandKeraVirus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved