Terkini Nasional
Makna Video Teguran Jokowi Diunggah 10 Hari Kemudian, Pakar Komunikasi: Menterinya Belum Bekerja
Guru Besar Ilmu Komunikasi Ibnu Hamad mengungkap makna arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diunggah lama setelah disampaikan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Saya pernah mengatakan bahwa tidak sampai satu tahun akan terjadi reshuffle kabinet," kata Refly Harun.
Hal itu sempat disampaikan Refly saat diundang dalam tayangan Satu Meja The Forum di Kompas TV, diunggah pada 1 November 2019.
Ia mengungkapkan pernah memberi nilai 6 pada periode pertama pemerintahan Jokowi, yakni 2014-2019.
Refly membandingkan saat itu kinerja jajaran menteri lebih baik daripada periode kedua pemerintahan Jokowi pada 2019-2024.
"Saya sudah melihat, pada 2014 saja saya menilai nilai kabinet cuma enam," kata Refly Harun.
"Padahal kabinet 2014 awal itu menurut saya jauh lebih baik dibandingkan kabinet sekarang," lanjutnya.
Refly kemudian mengkritik kinerja menteri pada paruh kedua pemerintahan Jokowi saat ini.
Ia menilai jajaran menteri pada Kabinet Indonesia Maju saat ini lebih banyak tampil di publik.
Refly juga menyindir ada sosok menteri yang berambisi menjadi presiden.
• Refly Harun Nilai Penyerang Novel Baswedan Belum Tentu Bisa Dihukum: Kalau Bukan Pelaku, Tak Boleh
"Kalau menteri-menteri sekarang, menurut saya lebih sadar kamera rasanya. Banyak sekali talkshow-nya," sindir Refly.
"Ada yang sudah bercita-cita jadi presiden pula," ungkitnya.
"Ada yang selalu tampil di televisi dengan gaya milenial dan lain-lain," tambah mantan Komisaris Pelindo itu.
Refly membandingkan hal itu dengan kinerja para menteri.
"Kita tidak tahu apakah program-program kabinetnya berjalan dengan baik atau tidak," kata Refly.
Ia menyinggung pernah memberi nilai kurang dari 6 saat ditanya tentang rapor pemerintahan saat ini.
Refly menyoroti bagaimana pejabat menteri saat ini seharusnya lebih mudah menerima kritik.
"Ada juru bicara yang ke sana kemari me-make up menterinya. Ketika dikritik, bukan menjadikan bahan perenungan, tapi balas mengkritik orang-orang yang mengkritik," ungkapnya.
"Padahal kekuasaan tidak boleh begitu," tambah Refly. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)