Pilpres 2024
Prabowo Subianto Unggul di Survei Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Terlalu Dini untuk Jajak Pendapat
Menanggapi hasil survei terkait pemilihan presiden 2024, Sandiaga Uno mengatakan fokus masyarakat saat ini masih tersita oleh urusan pandemi Corona.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Indikator Politik Indonesia merilis sebuah survei calon presiden 2024 di mana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menduduki peringkat paling atas, disusul Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Mantan calon wakil presiden RI Sandiaga Uno menilai saat ini masih terlalu dini untuk membuat survei terkait Pilpres 2024.
Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri acara talkshow Hot Indonesia, Sabtu (27/6/2020).

• Sebut sebagai Risiko, M Qodari Prediksi Prabowo akan Ditinggal PA 212 di Pilpres 2024: Harus Bersiap
• Soroti Pihak yang Kecewa Prabowo Jadi Menhan, Ahmad Dhani Sebut War Belum Usai: Lihat pasca 2024
Sandi mengatakan fokus masyarakat saat ini bukanlah urusan politik.
Kini masyarakat masih berfokus pada urusan pandemi Covid-19 yang membawa dampak besar terhadap kehidupan warga Indonesia.
"Ini masih sangat terlalu dini untuk melakukan jajak pendapat dalam bentuk apapun," kata Sandi.
"Tetapi apa yang ada dalam pemikiran pemilih sekarang ini bukan tentang keputusan politik yang harus mereka lakukan."
"Tetapi lebih tentang masalah pandemi ini," sambungnya.
Sandi lalu memaparkan sejumlah masalah yang timbul akibat adanya pandemi Covid-19.
Masalah-masalah itu di antaranya adalah masalah ekonomi seperti kehilangan pekerjaan hingga pendapatan yang menurun.
"Hal yang menyebabkan meningkatnya pengangguran, harga dan survei yang sama," ujar Sandi.
"Anda dapat melihat kecemasan dalam hal pemulihan ekonomi, seperti masyarakat kehilangan pekerjaan, pendapatan mereka turun secara dramatis."
Sandi menambahkan kebijakan terkait pembatasan wilayah juga menjadi hal yang menyita fokus masyarakat.
"Harga barang, biaya hidup dan kecamatan karantina beberapa wilayah sangat mengganggu pemikiran masyarakat."
"Serta tentang menurunnya penanganan pemerintah untuk masalah pandemi ini," lanjutnya.
Meskipun Sandi mengatakan masih terlalu dini untuk melakukan survei, dirinya tidak menampik bahwa survei memang dilakukan berdasarkan data yang kredibel.
"Tapi Anda benar, survei tetaplah survei, Anda harus menerimanya karena ini sebuah data," terang dia.
Bagi Sandi survei tersebut akan menjadi topik pembicaraan di kalangan tertentu.
"Saya rasa untuk masalah siapa pemimpin dan siapa yang tidak akan menjadi pembicaraan di antara para elit," ujarnya.
Soal Prabowo yang menduduki posisi puncak dalam survei Pilpres 2024, Sandi mengatakan dirinya tertarik mendengar pendapat dari Wimar Witoelar yang merupakan mantan juru bicara kepresidenan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Mungkin dia akan berikan komentar yang lebih tepat tentang hal ini," ungkap Sandi.
Terakhir, Sandi kembali menekankan bahwa untuk saat ini fokus masyarakat bukanlah urusan politik, melainkan urusan pandemi Covid-19 yang berdampak buruk terhadap ekonomi mereka.
"Tetapi saya rasa penduduk akan lebih memikirkan tentang ekonomi, pekerjaan dan tentunya biaya hidup," ujar Sandi.
"Serta cara apa yang bisa mereka dapatkan untuk keluar dari pandemi ini."
"Menjadi lebih kuat beradaptasi menghadapi new normal (normal baru)," imbuhnya.
• Prediksi Persaingan Prabowo dan Anies di Pilpres 2024, Burhanuddin: Pemilih Jokowi Masih Kosong
Simak video selengkapnya mulai menit ke-3.50:
Hasil Survei
Survei yang diselenggarakan oleh Indikator Politik Indonesia itu dilakukan dalam mulai dari 16 hingga 18 Mei 2020.
Responden survei total berjumlah 1.200 orang.
Metode survei dilakukan dengan wawancara melalui telepon.
Responden dipilih berdasarkan kumpulan sampel acak dan survei tatap muka yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia apda rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Margin of error survei tersebut kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut ini hasil dari survei tersebut:
Prabowo Subianto 14,1 persen
Ganjar Pranowo 11,8 persen
Anis Baswedan 10,4 persen
RIdwan Kamil 7,7 persen
Sandiaga Uno 6 persen
Refly Harun Heran Prabowo Tetap Dijagokan
Sebelumnya diberitakan, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun pernah berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait masalah Pilpres 2024.
Dilansir TribunWow.com, kedua tokoh itu angkat bicara soal peluang Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menggandeng Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Pilpres 2024.
Terkait hal itu, Refly Harun pun menyoroti sepak terjang politik Prabowo Subianto.
Melalui kanal YouTube Refly Harun, Selasa (19/5/2020), ia menyebut Prabowo Subianto tetap banyak dijagokan orang di Pilpres 2024 meski kini telah resmi masuk kubu pemerintah.
Pada kesempatan itu, sebelumnya Refly meminta pendapat Ganjar soal Pilpres 2024.
Namun, Ganjar enggan menjawab gamblang pertanyaan itu.
Ganjar mengaku banyak hinaan yang dilayangkan padanya saat membahas soal Pilpres 2024.
Meskipun mengaku tidak terbawa perasaan (baper), Ganjar mengaku enggan keluarganya turut dihina jika ia sembarangan bicara soal Pilpres 2024.
Menurut Ganjar, banyak pihak yang bicara ngawur soal Pilpres 2024 tanpa mempertimbangkan fakta.
"Ketika kemudian bullying-bullying itu muncul, bukannya kita baper atau gimana," ujar Ganjar.
"Kadang-kadang saya melihat hanya gini aja, apa sih untungnya ketika semua out of context dan mereka ngomongnya awur-awuran."
Hal itulah yang menjadi alasan Ganjar enggan banyak bicara soal Pilpres 2024.
Selain karena tak mau keluarganya menjadi bahan hinaan, Ganjar menyebut pembicaraan soal Pilpres 2024 banyak menimbulkan mudarat.
"Dan saya kan sering kemudian diomongkan sampai keluarga, saya punya anak saya punya istri," jelas Ganjar.
"Sehingga lebih banyak mudaratnya kecuali kalau diskusinya fair ya."
Pernyataan Ganjar itupun langsung ditanggapi oleh Refly Harun.
Ia meminta pendapat Ganjar soal peluang Prabowo menggandeng Ketua DPR RI Puan Maharani di Pilpres 2024.
"Saya sih sebenarnya mau ngajak fair, semua orang menyebut kalau kita lihat konstelasi. Siapa yang pegang Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah itu kan punya peran yang signifikan," terang Refly.
"Tapi gini aja bung, boleh lah ya ngomong politik sedikit ya. Ini kan kayaknya angin puting beliungnya enggak jelas arahnya, tapi yang jelas Pak Prabowo masuk pemerintahan."
"Tapi bursanya, surveinya masih tinggi ternyata. Bahkan Qodari bikin survei masih nomor satu, kemudian banyak orang yang bilang 'Oh ini Prabowo bisa sama Puan Maharani'," imbuhnya.
Namun, menurut Ganjar tak ada yang perlu dipermasalahkan dari peluang Prabowo menggandeng Puan di Pilprs 2024.
Ganjar menyebut, maju di Pilpres 2024 sudah menjadi cita-cita Prabowo sejak lama.
"Enggak apa-apa ada persoalan apa? Kalau orang cita-citanya udah mau ke sana buat saya it's okay saja," tukas Ganjar.
Simak video berikut ini menit ke-26.26:
(TribunWow.com/Anung/Tami)