Breaking News:

Kabar Tokoh

Dana Lebih Gede, Ahok Mengaku Pilih Jadi Gubernur DKI timbang Komut BUMN: Kita Bisa Bantu Apa Saja

Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku lebih senang menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Instagram @kickandyshow
Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku lebih senang menjadi Gubernur DKI Jakarta. Hal itu diungkapkan Ahok saat melakukan live instagram dengan @kickandyshow yang tayang pada Sabtu (27/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku lebih senang menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkan Ahok saat melakukan live Instagram dengan Presenter Andy F. Noya di @kickandyshow yang tayang pada Sabtu (27/6/2020).

Mulanya, Andy F. Noya bertanya pilihan Ahok menjadi Komut di perusahaan BUMN atau menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditemui usai menghadiri diskusi kebangsaan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditemui usai menghadiri diskusi kebangsaan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019). (KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)

Dirut Pertamina Sebut Keuntungan Kerja dengan Ahok yang Punya Banyak Followers: Tak Perlu Endorser

Ahok secara terang-terangan memilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Pasalnya, kesempatan membantu orang lebih besar ketika menjadi gubernur.

"Mana yang lebih menyenangkan buat Anda jadi Komisaris atau jadi Gubernur," tanya Andi.

"Dua-dua sama tapi jadi Gubernur lebih enak, karena bisa nolong orang banyak," jawab Ahok.

Ahok menceritakan bahwa dana operasional di DKI Jakarta lebih besar.

Sehingga, dirinya bisa lebih banyak membantuk rakyat Jakarta.

Terlebih jika tanpa Wakil Gubernur, maka dana yang didapat akan lebih banyak.

"Saya punya dana operasional itu satu bulan kita bisa pakai hampir Rp 3 miliar untuk bantu orang miskin langsung saya transfer ke rekening dia masing-masing."

"Jadi kalau digabung tahu sendiri tanpa wakil bisa Rp 4 miliar lebih dana operasional, kita bisa bantu apa saja untuk masyarakat membutuhkan, terutama ijazahnya nyangkut," jelas Ahok.

Puput Nastiti Devi Ultah, Ahok Beri Pesan Mendalam: Saya Bersyukur Memiliki Kamu

Mantan suami Veronica Tan itu mengatakan banyak orang mendatangi Kantor Gubernur untuk meminta pertolongan.

Biasanya dia akan memberikan bantuan dengan dana operasional melalui transfer rekening Bank.

Pasalnya, dia juga tak mau terjadi kesalahpahaman atau tuduhan yang tidak benar terkait hal tersebut.

"Kadang-kadang ijazahnya nyangkut, dia butuh beli obat, menanggung BPJS, tiap pagi itu orang datang kita kasih saja, asal punya rekening, enggak punya rekening Bank kita bukakan saja di Bank DKI."

"Saya tidak mau dituduh nilep uang operasional kan, kalau kontan kan bisa dituduh nilep tapi kalau semua itu rekening bank, ditransfer ke yang mau kita bantu itu bisa tercatat dengan baik," kata Ahok.

Saat ditanya apakah benar lebih bahagian menjadi Gubernur, Ahok lantas membenarkannya.

Menjadi Komut dirinya tak memiliki dana operasional yang digunakan untuk membantu masyarakat.

"Iya jadi komisaris kita enggak punya dana itu," imbuhnya.

Putra Ahok Mancing di Depan Rumah dan Beri Sindiran saat Kena Banjir Rob, Begini Tanggapan BTP

Lihat videonya mulai menit ke-11:27:

 

Refly Harun Pernah Bela Ahok

Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menegaskan dirinya netral dengan pemenrintah.

Dilansir oleh TribunWow.com, ia disampaikan melalui channel YouTube pribadinya Refly Harun yang tayang pada Kamis (29/4/2020).

Refly Harun mengatakan bahwa dirinya tak suka jika dianggap anti pemerintah.

Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun angkat bicara terkait penghentian dirinya sebagai Komisaris Utama Pelindo II.
Ahli Tata Hukum Negara, Refly Harun menegaskan dirinya netral.. (Channel YouTube Refly Harun)

 Refly Harun Blak-blakan Curigai Ada Kongkalikong dalam Kartu Prakerja: Saya Katakan Berkali-kali

Ia menceritakan ketidaksukaannya pernah dikubukan dengan tokoh kritikus pemerintah dan diadu dengan tokoh pro pemerintah.

Seperti saat hadir menjadi narasumber di acara Rosi Kompas TV pada 2018 lalu.

"Mengenai hal-hal yang barangkali berbeda pendapat dengan pemerintah."

"Jadi waktu saya diadu dengan kelompok yang sokol pro pemerintah, padahal saya tidak suka dikatakan anti," ungkap Refly.

Mantan Komisaris Utama (Komut) Pelindo I ini menuturkan, dirinya mengkritik bukan karena tak suka.

"Karena saya mengkritik itu bukan karena tidak suka, makanya saya katakan menurut ilmu saya benar, saya akan katakan benar, tapi kalau dalam pemahaman ilmu saya keliru, saya akan katakan keliru," ujar dia.

Demi membuktikkan dirinya netral, Refly mengaku pernah membela Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tidak perlu dinonaktifkan sebagai gubernur karena kasus yang terjadi pada 2016 silam.

Ia mengaku punya argumen terkait masalah tersebut.

"Tahun 2016 pernah saya mengatakan Ahok tidak perlu dinonaktifkan dalam kondisi dia sebagai tersangka waktu itu bahkan terdakwa."

"Wah itu ribut memancing pro dan kontra, tapi saya punya argumen-argumen, salah satunya bisa dilihat dari buku ini argumen-argumennya," ujar Refly sambil membawa bukunya berjudul 'Politik Keledai Pemilu'.

 Refly Harun Akui Diancam akan Dibuka Keburukannya jika Bahas BUMN: Kalau untuk Saya 0 Rupiah

Waktu itu kelompok pendukung pemerintah senang dengan pendapatnya itu.

"Tetapi kelompok yang pro pemerintah senang mendapat itu karena kebetulan sama kepentingannya," sambungnya.

Namun, kelompok pendukung pemerintah tak suka ketika dirinya tak setuju soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Organisasi Masyarakat (Ormas).

Menurutnya Perppu itu membatasi demokrasi ormas.

"Tapi begitu saya mengatakan saya tidak sepakat dengan Perppu Ormas karena Perppu Ormas tersebut bisa mematikan organisasi, bisa melangkahi kebebasan berkumpul dan berserikat."

"Waduh giliran kelompok pro pemerintah memaki-maki saya," katanya.

Sehingga Refly menilai, terlibat sesuatu hal mengenai politik itu tak mudah.

"Nah ini susahnya makanya dealing with politician dengan pendukung-pendukunya ya mudah sekali, kalau kita sepakat misal pendapatnya sama itu dipuji, kalau pendapatnya berbeda dicaci maki biasa," ucapnya.

 Refly Harun Pertanyakan Muhadjir Effendy soal Corona, yang Sering Muncul Malah Mahfud MD dan Luhut

Lihat videonya mulai menit ke-1:38:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

 

Sumber: TribunWow.com
Tags:
AhokPertaminaJakartaBasuki Tjahaja PurnamaInstagram
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved