Terkini Nasional
Tak Mau Disamakan dengan Kelompok John Kei, Debt Collector: Kita Enggak Mau Dicap Stigma Preman
Pengusaha Jasa Keamanan atau 'Debt Collector' Marsyel Ririhena merasa dirinya berbeda dengan kelompok John Kei.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pengusaha Jasa Keamanan atau 'Debt Collector' Marsyel Ririhena merasa dirinya berbeda dengan kelompok John Kei.
Hal itu diungkapkan Marsyel Ririhena di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (26/6/2020).
Sebagaimana diketahui, pernyataannya ini menyusul masalah John Kei menyerang Nus Kei di Green Lake City, Tangerang pada Minggu (21/4/2020), yang kini masih terus menjadi sorotan.

• Terungkap Sikap Anak Buah John Kei pada Penyidik, Polisi: Mereka Gentleman Berani Mengakui
Dalam kesempatan itu, Marsyel enggan mengomentari soal apa yag dilakukan oleh John Kei.
Menurutnya setiap orang memiliki urusannya masing-masing.
"Kalau bung-bung ini semua punya apa namanya, cara-cara sendiri yang mungkin sudah mereka lakukan dalam jangka waktu tertentu."
"Artinya kita tidak mencampuri urusan-urusan bung-bung atau urusan-urusan kita bersaudara yang lain," papar Marsyel.
Meski demikian, Marsyel menegaskan bahwa pihaknya selama ini telah mengerjakan pekerjaannya secara profesional.
"Tapi saya lihat dari beberapa, dari sebagian besar orang Maluku yang diberikan kepercayaan oleh klien untuk menagih hutang itu rata-rata mereka sudah mengarah ke hal-hal yang profesional," ungkap dia.
Pasalnya, ujar Marsyel, pihaknya juga ingin memberi makan keluarga dari uang yang halal.
• Tubagus Sebut Tak Ada Istilah Preman Dihukum, Kelompok John Kei Dihukum karena Melakukan Kejahatan
Marsyel lantas menegaskan bahwa pekerjaannya itu benar dan tak menyalahi aturan.
"Karena mereka istilahnya kasih keluarga sesuatu yang halal kan. Dan kita enggak mau dicap sebagai stigma preman, kita enggak mau."
"Karena kita memang benar-benar melakukan sesuatu yang betul dan baik," katanya.
Lihat videonya mulai menit ke-3:30:
Status Preman Tak Dapat Dihukum