Terkini Nasional
Seusai Pemeriksaan, Polisi Ungkap Alasan Anak Buah John Kei Akui Perbuatannya: Untuk Pimpinannya
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan alasan anak buah John Kei mengakui perbuatannya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan alasan anak buah John Kei mengakui perbuatannya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (25/6/2020).
Seperti diketahui, John Kei dan 29 anak buahnya ditangkap atas penyerangan rumah milik Nus Kei di Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, Minggu (21/6/2020).

• Bahas John Kei, Polisi Jelaskan Status Preman Tak Dapat Dihukum: Selama Tak Langgar UU
Selain itu, pembacokan terhadap anak buah Nus Kei di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada hari yang sama juga diduga didalangi kelompok ini.
Menanggapi hal tersebut, awalnya kriminolog Universitas Indonesia (UI) M Mustofa menjelaskan alasan para anak buah John Kei langsung mengaku dalam pemeriksaan.
Mustofa membenarkan umumnya anggota kelompok preman menutup mulut saat ditangkap atas kejahatannya.
Ia menyebutkan mereka tidak akan menyalahkan atasan sebagai orang yang memberi perintah.
"Menutup mulut dalam arti pasti tidak akan merujuk kepada atasannya," jelas M Mustofa.
"Kalau dia melakukan tindakan kriminal, akan mengaku sebagai tindakan diri sendiri untuk melindungi atasannya," lanjutnya.
Hal tersebut senada dengan penjelasan Tubagus Ade Hidayat pada segmen sebelumnya.
Ia menyebutkan tidak perlu ada pengakuan dari tersangka karena yang lebih penting adalah alat bukti dan keterangan saksi.
Seperti diketahui, prarekonstruksi sudah dilakukan pada Rabu (24/6/2020).
"Ketika dia melakukan suatu tindakan kriminal, dia akan menutup sebagai suatu perbuatannya," kata Tubagus Ade Hidayat.
Tubagus menambahkan, ada alasan lain para anak buah John Kei mengakui perbuatannya.
Ia menyebutkan hal itu berkaitan dengan kehormatan sang pemimpin kelompok preman.
• Nus Kei Pertanyakan soal Hijrah John Kei, Pengacara: Jangan Bung Seolah Tuhan
"Agak sedikit berbeda dalam hal ini. Dalam hal ini dia mengakui karena untuk menegakkan kehormatan pimpinannya," jelas Tubagus.
"Dia tidak melakukan itu dalam rangka pencurian. Untuk menegakkan harga diri dan martabat pimpinannya," lanjutnya.
Ia membenarkan sikap tersebut terkait dengan loyalitas yang umumnya ada dalam kelompok gangster.
M Mustofa kembali menanggapi dengan memaparkan alasan premanisme masih tumbuh subur di Jakarta.
Ia menilai perlu ada polisi harus kembali memperketat pengawasan terhadap kelompok ini.
"Premanisme ini bisa hidup kalau kegiatan kepolisian lemah," papar Mustofa.
"Ada pembiaran atau bahkan kerja sama. Ini yang membuat mereka kuat," lanjutnya.
Meskipun begitu, ia mengakui hampir semua negara belum dapat lepas dari premanisme.
"Di negara yang kuat seperti Amerika juga ada, bahkan menurut perkiraan saya tidak negara yang aman dari premanisme," jelasnya.
"Cuma derajat kekuatan organisasinya saja yang berbeda," tambah Mustofa.
• Nus Kei Minta John Kei Tak Berbohong Lagi: Bukan Berarti Damai Terus Masalah Dicabut, Oh Tidak
Lihat videonya mulai menit 5:00
Soroti Sikap Anak Buah John Kei saat Ditangkap
Sebelumnya Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan sikap sejumlah anak buah John Kei setelah ditangkap.
Setelah dilakukan prarekonstruksi, Tubagus mengakui ada sikap positif yang mendukung jalannya pemeriksaan.
Ia menyebutkan para tersangka mengakui perbuatan mereka.
"Satu hal yang menjadi sisi positif atau sisi lain, mereka itu orang-orang gentlemen," kata Tubagus Ade Hidayat.
"Mereka itu, rata-rata sepengalaman saya, ketika habis melakukan mengakui 'Saya yang melakukan'," jelasnya.
Tubagus menjelaskan hal tersebut sudah menjadi budaya di kelompok preman bawahan John Kei.
Ia menyebutkan sikap tersebut sering ia temui saat menangani kasus premanisme.
Menurut Tubagus, hal itu dapat diperhitungkan sebagai sikap positif.

"Itu budaya di mereka. Pengalaman saya berdinas di kepolisian Reserse berulang kali menangani itu, hampir tidak pernah ada dia menolak karena memang gentlemen-nya masih ada sisi positifnya," jelas Tubagus.
Ia menambahkan, anak buah John Kei saat itu juga langsung mengakui perbuatannya.
"Sehingga ketika dia melakukan, yang saat ini terjadi pun dia mengakui," kata Tubagus.
Meskipun begitu, Tubagus menyebutkan para anggota kelompok John Kei tidak mengaku disuruh.
Mereka mengaku aksi penyerangan itu sebagai tindakan mereka sendiri.
Tubagus menilai sikap itu disebabkan aspek loyalitas para anak buah terhadap pimpinannya.
"Tidak juga, karena ada satu poin sisi nilai tertinggi di kelompok yang seperti itu adalah nilai loyalitas, kesetiaan," paparnya.
Ia mengatakan sikap tersebut memang ada dalam kelompok preman.
"Kesetiaannya itu terganggu, maka akan muncul. Nilai tertinggi di antara mereka adalah kesetiaan," kata Tubagus.
Dalam prarekonstruksi yang dilakukan pada Rabu (24/6/2020), tidak semua menghadirkan John Kei.
Diketahui para anak buah tersebut beberapa kali mengadakan rapat sebelum menyerang rumah Nus Kei.
"Memang tidak di semua rapat koordinasi John Kei hadir," jelas Tubagus. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)